Kondisi ekonomi keluarga menjadi alasan utama. Dia baru bisa mewujudkan impian itu pada 1979.
Saat itu, Haryanto mendaftar di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad milik TNI Angkatan Darat yang berlokasi di Tangerang.
Ia lolos dan dinyatakan diterima.
Haryanto juga mendapatkan beasiswa sekolah di Bandung untuk dilatih menjadi pengemudi kendaraan yang khusus mengangkut kendaraan senjata berat seperti tank.
Pada 1982, ia mengikuti pendidikan Secata di Gombong, Kebumen.
Haryanto mendapat kenaikan pangkat yang mulanya prajurit dua menjadi prajurit satu.
Namun, karier militernya berakhir pada tahun 2000 lantaran dirinya memutuskan untuk pensiun dini dengan pangkat terakhirnya yaitu Kopral Kepala.
Haryanto menikah dengan isterinya Suheni pada 1982. Setahun kemudian, anak pertamanya Rian Mahendra lahir.
Pada 1984, putra keduanya, Agus Hartopo lahir. Kehidupan keluarga kecilnya jauh dari kata mewah.
Haryanto bahkan nekat membawa istrinya untuk mengontrak.
Melihat gajinya yang pas-pasan, Haryanto pun memutar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Ia pernah bekerja serabutan sebagai sopir angkutan kota dan menjadi beberapa perwakilan agen perusahaan-perusahaan bus yang bertujuan ke Jawa Tengah.
Sebelum mendirikan PO Haryanto, Haryanto memiliki bisnis sampingan dengan membuka agen tiket bus.
Pekerjaan ini dilakukan sejak dirinya masih menjabat sebagai tentara.
Hingga pada 2002, Haryanto memutuskan untuk mendirikan PO Haryanto.
Dikutip dari laman PO Haryanto, mulanya, perusahaan itu memiliki 6 unit bus dari pinjaman Bank dengan rute Cikarang-Cimone.
Namun karena tidak berjalanan lancar, mereka akhirnya mengganti armada dengan bus Antar Kota Antar Propinsi dengan rute Jakarta-Kudus, Jakarta Pati dan Jakarta-Jepara.
Tahun demi tahun, PO Haryanto terus berkembang dan berekspansi ke beberapa rute, seperti Jakarta-Pamekasan-Sumenep (PP) hingga Jakarta-Solo-Ponorogo.
Dilansir dari Tribunnews, hingga 2021 lalu, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus Antar Kota Antar Propinsi.
Bus-bus tersebut bermesin Mercedes-Benz dan Hino buatan karoseri Adi Putro.
Baca Juga: Heboh! Rian Mahendra Nyatakan Pamit Dari PO Haryanto, Ada Apa?