"Tergantung dari perbandingannya, kalau diisi bensin dari nol maka mesin diesel tidak akan bisa menyala," sebutnya dikutip dari Kompas.com.
"Tapi kalau hanya tercampur bensin sedikit, misal 10 persen, maka itu masih bisa ditoleransi," ucap Ibrohim.
Bensin murni tidak akan terbakar di dalam mesin diesel, karena tidak ada percikan api di dalam sana.
Tapi jika dicampur dengan solar yang dominan, bensin justru menjadi penambah tenaga lantaran sifatnya yang akan terbakar begitu ada api.
Baca Juga: Ini Alasan Mobil Diesel Common Rail Tidak Boleh Downgrade BBM, Simak
Secara logika, bensin masih mau terbakar ketika berada di dalam ruangan bertekanan tinggi selama ada api dari solar yang terbakar.
"Biasanya sopir-sopir tuh menambahkan sedikit bensin untuk mengisi bahan bakar, biar lebih bertenaga," ucap Ibrohim.
Hanya saja untuk menghindari efek jangka panjangnya, diperlukan penyesuaian konsentrasi solar dengan cara menambahkan solar sampai perbandingannya lebih banyak daripada bensin.
Cara ini akan lebih aman, mengingat mesin diesel pada dasarnya membutuhkan solar, bukan bensin.
Berbeda dengan mesin bensin, dia akan mengalami pemulihan lebih susah mengingat kebutuhan mesin bensin adalah bensin murni yang mudah terbakar karena percikan api.
Sedangkan solar hanya menjadi penghambat lantaran susah terbakar hanya dengan api.
Solar membutuhkan kompresi tinggi dan udara yang berputar seperti pada mesin diesel.
Baca Juga: Amankah Toyota Kijang Innova Reborn Pakai Bio Solar? Ini Penjelasannya