Otomotifnet.com - Servis motor listrik diklaim lebih sederhana ketimbang motor bensin.
Salah satu alasannya karena motor listrik tak memiliki mesin bakar internal, alhasil pemeriksaan komponen pada motor listrik relatif sedikit.
Stefhanus Budianto, Technical Supervisor Motoriz, jaringan bengkel motor listrik dan bensin yang melayani semua merek di Indonesia, mengatakan, pengecekan mayoritas berada di sektor baterai apakah masih normal atau tidak.
“Jadi misal pengisian baterai kita lakukan sampai penuh, sesuai enggak inputnya di dinamonya? Kadang-kadang baterai masih penuh, tapi di dinamo, ketika kita gas putarannya pelan,” ujar Stefhanus (19/2/2023).
Melalui pengecekan ini, mekanik bakal mengetahui telah terjadi korsleting atau ada yang tidak sinkron pada dinamo dan baterai.
Menurutnya, pengecekan baterai bisa dilakukan dengan mesin SGB (Sistem Ganti Baterai), atau menggunakan altimeter.
“Jadi pengisian sudah 100 persen, apakah arusnya masih sama? Misalnya baterai 66 volt, tapi pengisiannya ketika dicek secara manual cuma 45 volt. Berarti baterai sudah drop,” ucap Stefhanus.
Kemudian pengecekan juga berlanjut ke sistem pengereman, karena menurutnya kampas rem motor listrik jauh lebih boros dibandingkan motor bensin.
Adapun untuk pemakaian ban, kurang lebih sama seperti motor bensin.
“Kalau pemakaian normal, kampas rem motor bensin mungkin bisa 4.000 Km. Kalau motor listrik 2.500 Km sampai 3.000 Km,” kata Stefhanus.
“Karena benar-benar tenaga listrik tanpa engine brake, ketika kita kurangi gas enggak ada bantuan rem dari mesin. Jadi harus pakai rem,” ujarnya.
Baca Juga: Bodinya Imut, Ini Spek Motor Listrik Yamaha Terbaru, Bobot Cuma Segini