Otomotifnet.com - Kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina atau Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terbakar (3/3/2023).
Kebakaran ini juga menelan banyak korban jiwa.
Untuk yang belum tahu, Depo minyak atau terminal bahan bakar minyak (TBBM) adalah fasilitas industri yang berfungsi menyimpan minyak bumi dan petrokimia.
Dari TBBM ini, produk minyak bumi akan dikirim ke SPBU maupun industri.
Depo minyak mempunyai tangki-tangki penyimpanan yang dapat berada di atas atau di bawah tanah, dan gantry crane untuk menyalurkan minyak.
Umumnya depo minyak berlokasi di dekat kilang minyak atau dekat pelabuhan.
Ini supaya kapal tanker minyak dapat bongkar-muat minyak dengan mudah.
Depo minyak dapat saling terhubung dengan menggunakan jalur pipa, dan kemudian dapat memuat minyak ke truk tangki, gerbong tangki, maupun jaringan pipa bawah tanah.
Adapun Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pertama kali beroperasi pada tahun 1974 silam.
Terminal BBM ini memiliki kapasitas tangki penimbun hingga 291.889 kiloliter.
Depo Pertamina Plumpang menyalurkan produk dengan varian lengkap macam Premium, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, Bio Solar, Dex, hingga Dexlite.
Penyaluran produk tersebut menggunakan Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Melansir Kontan.co.id, dalam publikasi Global Tank Storage, Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM paling penting di Indonesia. Pasalnya, Depo Pertamina Plumpang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total kebutuhan harian SPBU Pertamina.
Baca Juga: Detik-detik Depo Plumpang Meledak, Warga: Petir Disusul Kabut dan Bau Bensin