Otomotifnet.com - Buat pemudik yang melintas wilayah Boyolali harus lebih waspada.
Terutama di tujuh lokasi ini.
Karena dinilai Pemkab Boyolali sebagai daerah yang rawan kecelakaan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengatakan, Pemkab akan memberikan perhatian untuk tujuh jalur rawan kecelakaan tersebut.
Nantinya, akan dilakukan pemantauan kondisi lalu lintas di jalan rawan kecelakaan.
Untuk pertama di wilayah Ampel, jalan Boyolali-Semarang.
Di sana, kondisi jalur didominasi tanjakan dan turunan tajam.
Kemudian, Jalan Prof. Suharso di tikungan Kalikiring dengan jalur menurun.
Untuk di Jalan Boyolali- Solo terdiri dari beberapa titik, antara lain Simpang tiga Wika Mojosongo, Simpang empat Jalinan, Mojolegi, Kecamatan Teras dan wilayah Bangak.
"Ketiga titik tersebut memiliki jalur menurun dan padat kendaraan," katanya.
Untuk di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) atau Boyolali-Selo.
Ada empat titik perhatian.
Yakni tikungan Irung Petruk, Desa Genting, Cepogo; Depan pasar Cepogo; simpang tiga Tumang, Cepogo; dan simpang tiga pasar Gebyok, Selo.
Kondisi jalur menanjak dan menurun serta tikungan tajam.
Lalu jalan Karanggede - Andong tepatnya di Jembatan Boyoromo.
Kondisi jalur padat dan jalur lintas.
Selanjutnya, Jalan Simo-Klego di sepanjang jalan Gunung Madu.
Jalan tersebut menjadi jalur alternatif dan rawan longsor.
"Kemudian yang rawan juga Jalan Boyolali - Jatinom, Klaten. Ada dua titik yang menjadi perhatian. Yakni, tikungan pemakaman Kemiri, Mojosongo dan simpang tiga sepet. Jalur padat dan jalur lintas," pungkasnya.
Selain itu, yang menjadi perhatian pemkab adalah jalur rawan bencana alam.
Pertama di jalan Boyolali-Selo - Magelang dikarenakan aktivitas Gunung Merapi.
"Kemudian, Jalan Simo- Klego, tepatnya di sepanjang lembah Gunung Madu karena rawan longsor," jelas Insan.
Baca Juga: Misteri Jalur Tengkorak Tol Semarang-Solo, Cabut 14 Nyawa, Panjang Cuma 10 KM