"Biasanya mobil yang harga jualnya tinggi itu kalau unitnya tahun muda, odometernya rendah, record servicenya jelas, itu sudah pasti tinggi," ucap Hans.
Ia menambahkan, selain rekam jejak servis ternyata histori pemakaian juga turut mempengaruhi harga jual kembali mobil tersebut.
"Ketika dicek mobilnya pernah kena banjir atau tabrak gak? Kalau pernah, pasti harganya turun," katanya.
Faktor terakhir menurut Hans adalah kondisi dari mobil itu sendiri.
Semakin baik kondisi mobil, otomatis harga jualnya juga lebih tinggi.
"Kalau mobilnya banyak masalah, misal kayak maticnya udah mulai kena, mesinnya jebol, dan lain sebagainya, ya otomatis harganya juga menyusut," tutupnya.
Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Fortuner Kini Murah, Harganya Tinggal Segini