Otomotifnet.com - Ada beberapa jenis penggerak roda mobil.
Mulai dari Front Wheel Drive (FWD), Rear Wheel Drive (RWD), Four Wheel Drive (4WD) dan juga All Wheel Drive (AWD).
Paling rawan banget salah sebut yakni antara 4WD dan AWD.
Sebab keduanya merupakan sistem penggerak yang memutar keempat roda pada mobil.
Memang terdengar sama secara fungsi, tapi ternyata masing-masing punya cara kerja yang agak berlainan.
Lantas apa perbedaan 4WD dan AWD?
Mulai dari sistem 4WD yang juga berarti keempat roda bergerak.
Tapi, sistem 4WD ini dibagi menjadi beberapa cara kerja, yakni Part Time 4WD, Full time 4WD dan All Wheel Drive (AWD).
Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Sementara Full Time 4WD, tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Lalu AWD yang menjadi salah satu dari cara kerja sistem 4WD, ketika ia melaju semua roda selalu bergerak, dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L.
Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin.
Selain itu jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil.
Masing-masing pabrikan mobil memiliki sebutan tersendiri untuk sistem AWD.
Audi quattro, BMW dipanggil xDrive, Volkswagen menyebutnya 4Motion, dan Symmetrical All Wheel Drive di Subaru.
Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh differential tengah (center differential) dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal, distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.
Baca Juga: Enggak Disangka, Teknologi AWD di Subaru Forester 2022 Beda Dari Mobil Lain