Ia mencontohkan oli transmisi CVT yang jarang atau telat diganti bisa menyebabkan sabuk baja tersebut putus.
Oli transmisi yang tidak atau telat diganti kemampuan pelumasannya akan berkurang sehingga menimbulkan gesekan berlebih pada sabuk baja dan puli.
Bila didiamkan dalam waktu lama kondisi ini bisa menyebabkan sabuk baja melar atau bahkan putus.
Namun ada salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi risiko kerusakan sabuk baja transmisi matic CVT adalah dengan melakukan penggantian oli transmisi secara rutin.
Ucup menyarankan para pemilik mobil Honda bertransmisi CVT untuk mengganti atau kuras oli transmisi matik setiap 30.000 km.
Baca Juga: Dibaca Sebelum Beli, Ini Plus Minus Mobil Matik Dengan Transmisi CVT