Indikator ini akan menjadi parameter untuk menunjukkan ketebalan ban masih dalam kondisi aman untuk digunakan atau lebih dari 1,6 mm.
Ketika memeriksa keausan ban, pemilik kendaraan dapat memperhatikan tingkat keausan pada tiga titik indikator yang tersebar di tiga sisi ban.
Tingkat keausan yang berbeda pada setiap sisi ban ini lumrah terjadi, terutama pada saat adanya perbedaan keseimbangan dinamis dan statis pada ban sehingga mengakibatkan hanya salah satu sisi yang cenderung lebih dominan bergesekan dengan permukaan jalan.
Selain mengecek ketebalan tapak ban, bagian sisi ban (sidewall) juga perlu diperiksa dari kondisi lain seperti keretakan, benjolan, atau robek akibat dinding tipis yang terkena gesekan.
Jika menemukan hal tersebut, segera konsultasikan dengan bengkel resmi agar mendapat penanganan yang tepat, sehingga tidak membahayakan keselamatan berkendara.
Baca Juga: Inilah Yang Akan Terjadi Kalau Ban Mobil Kalian Dibiarkan kotor Setelah Kehujanan
4. Memastikan tekanan angin ban sesuai
Saat melakukan perjalanan jauh seperti berlibur ke kampung halaman atau daerah wisata yang diimpikan menggunakan mobil, mengecek tekanan angin ban merupakan hal yang krusial untuk dilakukan sebelum dan sesudah perjalanan.
Tekanan angin yang sesuai tidak hanya meningkatkan kenyamanan berkendara, tetapi juga menjaga keawetan ban dan memastikan keselamatan berkendara.
Tekanan angin yang sesuai akan memastikan distribusi paparan permukaan ban dengan jalan seimbang sehingga keseimbangan kendaraan juga terjaga.
Untuk mengetahui spesifikasi tekanan angin yang sesuai untuk ban depan dan belakang pada kendaraan, pengguna kendaraan dapat melihatnya pada label informasi yang biasanya terdapat pada pilar pintu pengemudi bagian bawah.
Label informasi tersebut juga menunjukkan spesifikasi tekanan ban yang dianjurkan oleh pabrikan menyesuaikan beban kendaraan seperti jumlah penumpang dan barang bawaan yang dimuat ke dalam kendaraan.
5. Rotasi Ban
Setelah melakukan perjalanan jauh, maka pengguna kendaraan juga dianjurkan untuk melakukan rotasi pada ban kendaraannya.
Hal ini dianjurkan agar menghindari terjadinya keausan ban yang tidak merata, serta menjaga keawetan masa pakai ban.
Dalam penggunaan sehari-hari khususnya pada mobil two wheel drive, setiap ban akan terpapar dengan medan dan beban yang cenderung berbeda.
Rotasi ban dapat membantu mendistribusikan penerimaan beban dan memaksimalkan daya tahan seluruh ban.
Untuk melakukan rotasi ban, pengguna kendaraan dapat melakukannya di Bengkel Resmi setiap 10.000 km.
“Selain pemeriksaan ban mobil secara mandiri, pengemudi juga dapat membawa kendaraan kesayangannya ke Bengkel Resmi Suzuki untuk mengidentifikasi lebih dini potensi perbaikan dan perawatan yang sesuai untuk kendaraannya.”
“Selain melalui website resmi, layanan Service Suzuki juga bisa diakses dengan menghubungi Halo Suzuki 0800-1100-800 yang akan siaga selama 24 Jam untuk melayani pelanggan setia Suzuki Indonesia,” tutup Hariadi.