Kenali Ozon Crack, Penyakit Fatal Menjangkit Ban Motor dan Mobil

Irsyaad W - Senin, 15 Januari 2024 | 10:30 WIB

Dinding ban pecah-pecah atau retak tandanya ban harus segera ganti (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pemilik motor dan mobil mesti tahu soal perawatan ban.

Karena rentan terkena penyakit fatal bernama Ozon Crack.

Justru biasanya menjangkit motor atau mobil yang jarang digunakan.

Perlu dipahami, telapak atau bagian lain pada ban bisa mengalami perubahan bentuk jika kendaraan dibiarkan terlalu lama terparkir.

Hal ini karena saat terparkir dalam waktu yang lama, telapak ban mendapatkan beban dari kendaraan secara berlebih dibandingkan bagian telapak yang lainnya.

Selain itu, motor yang lama tak digunakan bagian bannya juga bisa mengalami masalah ozon crack atau keretakan pada bagian dinding dan permukaan yang memang jadi penyakit untuk barang berbahan karet seperti ban.

Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk, ozon crack umumnya terjadi karena ban pada kendaraan tak terlalu lama diam atau jarang digunakan.

Ban mengalami retak halus di tapak dan sidewall

"Motor yang jarang dipakai itu bisa menyebakan ozon crack. Bisa juga karena terkena lembab berbarengan dengan panas, proses kimia terhadap karet ban, dan oksidasi udara," kata Zulpata, (10/1/224) menukil Kompas.com.

Lebih lanjut Zulpata menjelaskan, awalnya masalah ozon crack hanya dipermukaan ban saja.
Namun cepat atau lambat bisa menyebar ke bagian dinding dan lainnya.

Karena itu, ada baiknya meski motor jarang digunakan tetap dikontrol kondisinya.

Pastikan tekanan udara pada ban juga terjaga dan sesekali panaskan mesin dengan melakukan perjalanan singkat akar terjadi rotasi pada roda.

Retak rambut atau serabut pada dinding ban motor itu akan berpotensi menjadi sobekan

Baca Juga: Inilah Yang Akan Terjadi Kalau Ban Mobil Kalian Dibiarkan kotor Setelah Kehujanan