Saat ini mobil sudah pakai timing chain karena memiliki usia pakai yang lebih panjang dari timing belt.
Namin usia timing chain juga bisa lebih pendek atau mengalami kerusakan jika sering telat mengganti oli mesin.
Kalau sering telat ganti oli mesin gir akan cepat aus, dan jika didiamkan rantai bisa putus.
Nah, ini cara mendeteksi kerusakan timing belt atau timing chain.
Untuk mendeteksi bisa dengan mendengarkan suara di mesin, jika terdengar suara aneh bisa jadi petanda timing belt atau timing chain bermasalah.
Biasanya kalau timing belt atau timing chain bermasalah akan mengeluarkan suara bising dari mesin.
Cara kedua dengan melihat fisik dari timing belt atau timing chain tersebut.
Lebih pastinya lepas timing belt lalu dibalik dan tekuk jika terlihat retak-retak maka harus diganti.
Atau jika gerigi pada timing belt ada yang ‘ompong’ juga harus diganti.
Untuk timing chain bisa lihat dan merasakan jika gir sudah tajam maka harus dilakukan penggantian.
Untuk mengganti timing chain harus diganti gir dan rantainya, agar kinerjanya tetap optimal dan lebih tahan lama.
Itulah cara merawat timing belt agar awet tahunan dilansir dari Otoseken.id.
Baca Juga: Begini Tips Merawat Mesin Mobil Diesel Turbo, Pajero, Fortuner, Innova Masuk