Karakter sasis eSAF yang membuat motor terasa ringan dan lincah kembali bisa dirasakan.
Meski bobot motor mencapai 118 kg, namun asyik aja ketika dipakai meliak-liuk di antara kemacetan.
Apalagi tentu khas skutik kecil, sudut belok setangnya besar dan jarak sumbu roda pendek (1.275 mm), sehingga mudah saja untuk selap-selip.
Makin asyik karena Stylo 160 dibekali ban yang lebar dan profilnya gendut, 110/90-12 dan 130/80-12, sehingga memberikan rasa yang mantap ketika dipakai untuk menikung.
Enggak pernah ada rasa was-was ban kehabisan grip, bahkan ketika ujung standar tengah menggasak permukaan aspal.
Bagaimana suspensinya? Nah yang depan karakternya ternyata memang empuk!
Mampu memberikan kenyamanan ketika jalan santai. Jalan tak rata bisa diredam dengan baik, membuat guncangan di setang tak begitu terasa.
Namun di balik empuknya suspensi mempunyai kelemahan, yaitu rawan mentok atau bottoming ketika melibas gundukan atau lubang dalam dengan kecepatan tinggi, apalagi setelah mengerem keras.
Jadi harus lebih waspada biar enggak kejadian mentok sampai bunyi “dug”.
Efek lainnya adalah ketika dipakai ngebut, jika permukaan jalannya agak keriting roda depan jadi seakan melayang. Serasa kurang napak!
Lalu bagaimana dengan suspensi belakang? Ternyata juga seperti yang dirasa ketika first ride. Jika untuk sendirian cenderung masih terlalu keras.
Ketika melindas polisi tidur atau kena lubang, terasa sekali kerasnya sampai bikin sakit pinggang. Apalagi kalau kecepatan tinggi, dijamin bisa bikin perut mual.
Kemudian ketika dipakai ngebut dan jalan enggak rata, bagian pantat motor jadi terasa ajrut-ajrutan enggak stabil. Jika dirasa karena compression dan rebound terlalu cepat.
Gejala itu akan sedikit berkurang ketika dipakai berboncengan. Cuma rasanya memang akan lebih nyaman jika diganti dengan yang redamannya lebih lembut.
Oiya ketika berboncengan, yang duduk di belakang rasanya mirip naik Scoopy, agak condong ke belakang, sehingga wajib berpegangan agar lebih aman.
Karakter joknya juga sama dengan depan, terasa kaku dan tipis meski lebar.
Posisi kaki pembonceng terasa nyaman karena posisi pijakan tak terlalu tinggi.
Namun sayangnya meski bentuk pijakan kaki belakang keren, tapi ternyata agak licin, karena murni logam dan permukaan kasarnya kurang.
FITUR & TEKNOLOGI
Meski sebuah skutik bertampang retro, namun fitur dan teknologi yang diusung Stylo 160 layaknya skutik Honda pada umumnya dan bisa dibilang persis Vario 160, bertabur fitur fungsional, kekinian yang canggih dan modern.
Mulai dari kunci yang sudah pakai smartkey, jadi tak perlu colok anak kunci manual.
Asal remote dalam posisi aktif, dalam radius kerja sekitar 2 meter dari motor, knop keyless bisa diaktifkan cukup dengan menekan tombolnya.
Kelebihan lain smartkey Honda sudah dilengkapi answer back system dan alarm anti-theft, sehingga jadi lebih aman.
Asal jangan lupa diaktifkan saja dengan menekan sekali tombol di remote.
Fitur andalan berikutnya semua lampu-lampu sudah LED, sehingga lebih awet dan hemat listrik.
Sorot lampu utama ternyata cukup terang. Cukup bisa diandalkan ketika perjalanan malam.
Meski tetap khas lampu LED standar pabrik, ketika kondisi hujan maka cuma akan tampak remang-remang saja.
Kalau lampu sein dan remnya sangat jelas dan mudah dilihat sorotnya meski dari kejauhan.
Berikutnya Stylo 160 andalkan panel instrumen full digital dengan bentuk kotak.
Saat malam hari info yang ditampilkan sangat jelas. Namun, di siang hari ternyata kalah dari teriknya matahari.
Apalagi kalau lewat di jalan yang banyak pohon, sehingga ada bayangan, maka angka yang tertera akan lebih sulit dibaca.
Info yang ditampilkan antara lain ada info kecepatan, jam, fuelmeter, odometer, tripmeter A & B, konsumsi bensin instan, konsumsi bensin rata-rata, pengingat ganti oli, indikator aki, serta info lampu-lampu, indikator ABS (pada tipe ABS) dan indikator keyless.
Berikutnya yang langsung dites adalah kepraktisan fitur akomodasi.
Di bawah setang kiri ada sebuah konsol, yang ternyata sangat pas untuk membawa botol air minum 600 ml. Jadi enggak sulit meraihnya ketika di jalan haus.
Berikutnya ada gantungan barang di tengah yang bisa dilipat saat tak terpakai. Fitur ini terpakai ketika belanja, bisa untuk menggantungkan kantong belanjaan.
Kemudian di bagian bawahnya lagi ada laci yang mirip milik Vespa, di sini bisa untuk menaruh smartphone sekaligus mengisi ulang baterainya, karena ada port USB di bagian yang sisi kanan.
Hanya saja sebaiknya ketika meletakkan smartphone di dalamnya, mesti dikasih alas untuk meredam guncangan.
Jika kurang, jangan lupa ada bagasi di balik jok berkapasitas 16,5 liter. Yang ternyata bisa muat helm bergaya retro atau yang punya shell ramping.
Selain helm, tentunya bisa untuk menaruh jas hujan, sandal, atau sarung tangan.
Yang hampir tak pernah terpakai adalah konsol kecil di bagian bawah knop keyless, karena sangat dangkal sehingga jika menaruh barang di dalamnya akan rawan jatuh.
Oiya dengan dek yang tak begitu lebar, maka jika akan dipakai untuk membawa galon air 19 liter cukup sulit, karena hanya masuk sekitar separuh. Jadi wajib diikat atau minimal dijepit kaki.
Itu saja? Eits ada juga fitur andalan di area kaki-kaki, salah satunya rem cakram di kedua roda karena yang dites tipe ABS.
Kinerjanya sangat memuaskan, empuk dan pakem baik yang depan maupun belakang.
Kinerja ABS juga jempolan, enggak mengagetkan jari tangan meski cuma 1 channel yang depan saja.
Namun khas ABS 1 channel, sering terdengar dengungan dari modulatornya.
Yang perlu jadi catatan adalah fitur spion yang model bulat, ternyata pandangan ke belakang cukup terbatas, tak semaksimal yang model lebar.
Tapi memang secara desain sangat masuk dengan gaya retronya.
Data tes Honda Stylo 160:
0-60 km/jam: 4,77 detik
0-100 km/jam: 14,73 detik
0-201 m: 11,75 detik (@91,7 km/jam)
0-402 m: 18,97 detik (@106,5 km/jam)
Top speed di spidometer: 120 km/jam
Top speed di Racelogic: 111,8 km/jam
Konsumsi bensin: 42,6 km/liter
Data spesifikasi Honda Stylo 160:
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC 4 klep, eSP+
Tipe pendingin: cairan
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Diameter x langkah: 60,0 x 55,5 mm
Kapasitas: 156,9 cc
Rasio kompresi: 12:1
Daya maksimum: 15,2 dk (11,3 kW) @8.500 rpm
Torsi maksimum: 13,8 Nm @7.000 rpm
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Tipe kopling: Otomatis, Sentrifugal, Tipe Kering
Tipe pelumasan: Basah
Kapasitas minyak pelumas: 0,8 liter (penggantian periodik)
Tipe starter: Elektrik
Tipe rangka: Underbone (eSAF)
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Swing arm dengan suspensi tunggal
Ukuran ban depan: 110/90-12 M/C Tubeless
Ukuran ban belakang: 130/80-12 M/C Tubeless
Rem depan: Cakram hidraulis 220 mm kaliper piston ganda (ABS), cakram hidraulis 190 mm kaliper piston tunggal (CBS)
Rem belakang: Cakram hidraulis 220 mm kaliper piston tunggal (ABS), Tromol (CBS)
Sistem pengereman: Anti-lock Braking System (ABS) & Combi Brake System (CBS)
P x L x T: 1.886 x 706 x 1.133 mm (ABS), 1.886 x 701 x 1.133 mm (CBS)
Tinggi tempat duduk: 768 mm
Jarak sumbu roda: 1.275 mm
Jarak terendah ke tanah: 151 mm
Berat kosong: 115 kg (CBS), 118 kg (ABS)
Kapasitas tangki bensin: 5 L
Sistem pengapian: Full transisterized
Tipe aki: 12 V-5 Ah, tipe MF
Tipe busi: NGK LMAP8L-9
Daya charger: 5 Volt 2,1 Ampere