Otomotifnet.com – Biasanya mobil yang jam terbangnya sudah tinggi di atas 4 tahun pemakaian, bantingan suspensinya kerap akan terasa mulai kurang nyaman.
Entah itu terasa keras atau sebaliknya membal-membal ketika lewat jalan tidak, atau limbung saat mobil diajak bermanuver.
Nah, jika menemukan ciri-ciri seperti itu, kemungkinan besar sokbreker mobil Anda sudah mulai lemah kinerjanya.
“Ciri-ciri sokbreker lemah biasanya ketika melewati jalan yang bergelombang atau tidak rata, mobil akan terasa mengayun dengan rebound berkali-kali,” ujar Suwandi, Service Advisor bengkel Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Beginilah Cara Mudah Merawat Sokbreker Mobil Bekas Tipe Coilover
Baik itu mengayun ke kanan atau ke kiri, maupun mengayun pada sisi depan saja atau belakang saja.
Mengayunnya mobil tersebut kata Suwandi membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk bisa kembali stabil.
Tidak seperti saat kondisi sokbrekernya masih normal, ayunan tadi akan secepatnya diredam oleh sokbreker, karena memang fungsi komponen ini adalah meredam guncangan.
Untuk memastikan apakah benar sokbrekernya yang bermasalah atau tidak, caranya mudah kok.
Yaitu dengan coba melewati halangan seperti polisi tidur dengan kecepatan rendah.
Ketika roda depan sudah melewati rintangan tersebut, cermati apakah bagian depan mobil berayun hanya sekali atau sampai tiga kali, bahkan lebih?
Begitu juga saat ban belakangnya telah melewat polisi tidur, apakah buritan mobil mengayunnya lebih dari sekali atau tidak.
Jika mengayunnya banyak, maka bisa dipastikan sokbreker bermasalah atau mengalami kerusakan.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF Ciri-Ciri Sokbreker Honda Mobilio Minta Diganti
Jika mengayunnya dirasakan pada bagian depan, tandanya sokbreker depan yang lemah.
Sebaliknya bila cenderung di bagian buritan, bisa dipastikan sokbreker depannya yang bermasalah.
Cara lainnya bisa juga dilihat ketika mobil sedang diparkir di tempat yang rata.
Jika salah satu sisi mobil terlihat tidak seimbang atau tidak sejajar dengan sisi lainnya, misalnya tinggi sebelah atau miring ke salah satu sisi, itu bisa menandakan sokbreker pada bagian yang lebih miring, sudah lemah atau aus.
Bisa juga dengan melihat jarak antara permukaan ban dengan spakbor.
Jika ada jarak roda ke spakbor yang tidak sama dengan roda lainnya, ini juga bisa menandakan kondisi sokbreker mulai mengalami kerusakan.
Kalau sudah sampai amblas atau ceper, wah.. itu sih bisa saja menandakan sokbreker sudah mati. Mudah kan?