Kata Wildan, gap antara kampas rem dengan tromol idealnya adalah antara 0,3 mm sampai 0,6 mm.
"Dengan gap seperti itu, dia akan mampu memberikan gaya pengereman 100 persen. Ketika gap melebar, maka gaya pengereman tersebut akan menurun," ucap Wildan.
Wildan menemukan kasus gap yang terlalu besar ini pada kecelakaan di Bawen, gap antara kampas rem dengan tromol jadi 2,6 mm.
Artinya, gaya pengereman tinggal tersisa 5 sampai 10 persen saja.
"Yang dirasakan pengemudi, remnya enggak pakem. Sehingga dia sering megocok rem yang akhirnya membuat angin di tangki udara tekor, pedal rem jadi keras dan terjadi rem blong," kata Wildan.
Sehingga jika menemukan gap antara kampas rem dengan tromol terlalu besar, sebaiknya disetel kembali.
Bahkan bisa juga diganti kampasnya dengan yang baru.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Ini Alasan Ganjal Ban Bus Sebenarnya Gak Perlu