Hindari Pakai Coolant Buat Radiator Yang Biasa Pakai Air Keran, Efeknya Begini

Irsyaad W - Selasa, 9 April 2024 | 15:30 WIB

Ini sebabnya kenapa mobil diesel atau bensin yang habis ganti air radiator perlu di bleeding (foto ilustrasi) (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Radiator yang biasa diisi air keran jangan langsung diganti pakai cairan coolant.

Langkah itu baiknya dihindari terutama untuk mobil-mobil modern yang umumnya memiliki rasio kompresi tinggi.

Sebab efeknya mengerikan seperti dijelaskan beberapa waktu lalu oleh Sumarno, Owner bengkel spesialis Masmun Sukses Motor

"Risikonya banyak, sebab bila tadinya pakai air biasa, dikhawatirkan sudah menyebabkan pipe water inlet dari water pump berkarat," wanti Sumarno dikutip dari Otoseken

Sebaiknya jangan langsung ganti coolant, apalagi pakai radiator flush, takutnya radiatornya nanti malah bocor.

Sebab, radiator coolant mengandung additive yang bisa merontokkan karat.

"Jika karat pada pipe inlet water pump tadi dibersihkan oleh coolant, akibatnya kerak karat tersebut akan ikut bersirkulasi, dan fatalnya dapat menyumbat saluran pada radiator," jelas Sumarno.

Masmun Sukses Motor
Ilustrasi pipe inlet water pump berkarat akibat pemakaian air biasa pada radiator

Namun bukan berarti selamanya mobil tersebut diharamkan menggunakan radiator coolant.

Pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, menyarankan sebelum menggantinya pakai coolant, disarankan pipe inlet water pump-nya dicek terlebih dulu.

Bila memang ditemui bagian dalam pipa pemasukan cairan radiator tersebut sudah berkarat, sebaiknya ganti dulu dengan yang baru.

Tapi jika komponen tersebut aman, bisa langsung ganti ke radiator coolant.

Itu dia sebabnya kenapa radiator yang pakai air biasa jangan langsung diganti cairan coolant.

Istimewa/MSM
Pipa bypass radiator yang rusak parah akibat korosi. Efek pakai air biasa terus menerus

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Alasan Pemilik Mobil Memasukan Telur Mentah ke Dalam Radiator