Konsumen Mobil Listrik Citroen e-C3 Bisa Tidur Nyenyak, Hasil Tes Ketahanan Baterainya Bisa Sejauh Ini

Andhika Arthawijaya - Selasa, 2 Juli 2024 | 22:10 WIB

All New Citroen e-C3 All Electric saat tiba di Pelataran, Puncak, Bogor (2/7/2024) (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Salah satu kekhawatiran masyarakat sebelum memutuskan membeli mobil listrik berbasis baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle), adalah daya tahan baterainya.

Pasalnya harga komponen ini kalau rusak atau kesehatannya drop, tidak murah, bisa sepertiga dari harga mobil listrik itu sendiri loh.

Itu lah sebabnya tak sedikit produsen kendaraan listrik saat ini berani kasih garansi baterai yang cukup lama, agar calon konsumen tidak ragu dalam membeli mobil listrik buatan mereka.

Bahkan ada yang berani kasih garansi seumur hidup (lifetime warranty) untuk komponen inti sistem elektrikalnya, termasuk baterai.

Baca Juga: Citroen Mulai Serahkan Mobil Listrik E-C3 All Electric Ke Konsumen di Jawa Tengah

Tentunya keberanian tersebut bukan semata-semata guna menarik minat calon konsumen saja, melainkan juga karena si produsen mobil listrik juga telah melakukan serangkaian pengujian pada baterai yang mereka gunakan.

Salah satunya di mobil listrik terbaru yang dipasarkan oleh Citroen Indonesia di Tanah Air, yaitu All New Citroen e-C3 All Electric.

“Dari hasil riset principal kami, baterai e-C3 ini bisa sampai jarak tempuh 690 ribu kilometer,” beber Andry Oktavianus, Aftersales Department Head Citroen Indonesia saat acara Media Drive All New Citroen e-C3 Selasa tadi (2/7/2024) yang mengambil rute Jakarta – Puncak, Bogor.

Pada jarak segitu, lanjut Andry saat sesi tanya jawab di kawasan Pelataran, Puncak, Bogor, battery healt-nya baru turun ke 70%.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Tester Otomotifnet.com saat jajal Citroen e-C3 ke kawasan Puncak, Bogor (2/7/2024)

Coba deh kita berhitung, misalnya dalam 1 tahun mobil listriknya digunakan rata-rata 20.000 km, artinya baterainya masih bisa optimal dipakai selama 34,5 tahun.

Atau jika pemakaian mobilnya per tahun 50.000 km, maka baterainya bisa tetap optimal selama 13,8 tahun. Waahh lama juga ya.

Makanya Andry menegaskan bahwa pengguna mobil listrik keluaran Citroen tidak perlu merasa khawatir dengan ketahanan baterainya.

“Kami juga telah melakukan road test pada 2 unit e-C3 sejauh 50.369 km dengan berbagai kondisi jalan selama 4 bulan setiap hari, yaitu dari Juni sampai September 2023 kemarin,” paparnya.

Baca Juga: Citroen Indonesia Targetkan 22 Outlet Tahun Ini, Bahkan Sudah Dirikan Parts Center

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Motor listrik Citroen e-C3 berdaya 43 kW atau setara 57 dk, dengan torsi maksimum 143 Nm

Padahal, lanjutnya, baterai kedua unit e-C3 tersebut dipakai hampir 24 jam setiap harinya.

“Kenapa saya bilang begitu (pemakaian baterai hampir 24 jam). Di siang hari (mobil) dipakai jalan, lalu ketika kosong daya baterainya kita isi pakai DC fast charging. Lalu di malam hari ketika driver istirahat, kita isi lagi dengan AC charging,” tambah Andry.

Jadi selama 4 bulan tersebut kata Andry baterai kedua e-C3 itu sudah disiksa sedemikian rupa.

“Dan kami mendapatkan hasil tidak satu pun terjadi technical problem,” pungkasnya.

Oiya sekadar info, Citroen e-C3 All Electric ini menggunakan baterai jenis Lithium-ion berdaya 29,2 kWh.

Sementara motor listriknya berdaya 43 kW atau setara 57 dk, dengan torsi maksimum 143 Nm.

Nah, dalam kondisi baterainya terisi penuh, city car EV Citroen yang dijual mulai Rp 377 juta OTR Jakarta ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 320 kilometer. 

Itu berdasarkan metode pengetesan Modified Indian Drive Cycle (MIDC). 

Wahh.. pengguna mobil listrik Citroen e-C3 sekarang bisa tidur nyenyak nih! Gak pusing lagi mikirin daya tahan baterainya.