Berikutnya yang langsung dites adalah kepraktisan fitur akomodasi.
Di bawah setang kiri ada sebuah konsol, yang ternyata sangat pas untuk membawa botol air minum 600 ml. Jadi enggak sulit meraihnya ketika di jalan haus.
Berikutnya ada gantungan barang di tengah yang bisa dilipat saat tak terpakai.
Fitur ini terpakai ketika belanja, bisa untuk menggantungkan kantong belanjaan.
Kemudian di bagian bawahnya lagi ada laci yang mirip milik Vespa.
Di sini bisa untuk menaruh smartphone sekaligus mengisi ulang baterainya, karena ada port USB di bagian yang sisi kanan.
Hanya saja sebaiknya ketika meletakkan smartphone di dalamnya, mesti dikasih alas untuk meredam guncangan.
Jika kurang, jangan lupa ada bagasi di balik jok berkapasitas 16,5 liter.
Yang ternyata bisa muat helm bergaya retro atau yang punya shell ramping.
Selain helm, tentunya bisa untuk menaruh jas hujan, sandal, atau sarung tangan.
Baca Juga: Usung Cat Bunglon dan Detail Apik, Fazzio Asal Surabaya Ini Menang di Jogja dan Bekasi
Yang hampir tak pernah terpakai adalah konsol kecil di bagian bawah knop keyless, karena sangat dangkal sehingga jika menaruh barang di dalamnya akan rawan jatuh.
Oiya dengan dek yang tak begitu lebar, maka jika akan dipakai untuk membawa galon air 19 liter cukup sulit, karena hanya masuk sekitar separuh. Jadi wajib diikat atau minimal dijepit kaki.
Itu saja? Eits ada juga fitur andalan di area kaki-kaki, salah satunya rem cakram di kedua roda karena yang dites tipe ABS.
Kinerjanya sangat memuaskan, empuk dan pakem baik yang depan maupun belakang.
Kinerja ABS juga jempolan, enggak mengagetkan jari tangan meski cuma 1 channel yang depan saja.
Namun khas ABS 1 channel, sering terdengar dengungan dari modulatornya.
Yang perlu jadi catatan adalah fitur spion yang model bulat, ternyata pandangan ke belakang cukup terbatas, tak semaksimal yang model lebar.
Tapi memang secara desain sangat masuk dengan gaya retronya.