Pertamax Green 92 Siap Gantikan Pertalite, Apa Bedanya dengan Pertamax Biasa?

Harryt MR - Jumat, 27 September 2024 | 08:23 WIB

(ilustrasi) BBM baru Pertamina Pertamax Green 95 (Harryt MR - )

Pertalite punya oktan RON 90, yang merupakan BBM penugasan atau subsidi.

Baca Juga: Kenalan Dengan Pertamax Green 92, Bakal Calon Pengganti Pertalite

Masih ada lagi BBM nabati yang diproduksi Pertamina. Yakni Pertamax Green 95 yang diracik dengan campuran etanol 5%. Resmi diperkenalkan pada Juli 2023.

Harga Pertamax Green 95 per 1 September 2024 Rp 13.650 per liter. 

Adapun harga Pertamax Green 92 di SPBU Pertamina berkisar antara Rp 12.500 – Rp 13.900 per liter.

Melalui campuran etanol, Pertamax Green diklaim dapat membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor, dan mampu mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 31 persen pada 2050. 

Kedua soal akselerasi, diklaim lebih baik Pertamax Green dibanding Pertalite. Lantaran punya oktan lebih tinggi, yakni RON 95 atau 92. 

Ketiga, mesin diklaim lebih bersih pakai Pertamax Green. Sebab dianggap tidak banyak menyisakan carbon deposite. 

Seperti diketahui, teknologi mesin motor dan mobil makin mutakhir. Maka dibutuhkan angka oktan yang sesuai rasio kompresi. 

Artinya, BBM yang dipasarkan di Indonesia mestinya sudah sesuai standar emisi gas buang Euro 4. Yakni minimal RON 91.

Baca Juga: Lebih Untung dari BBM Subsidi, Begini Cara Cerdas Beli Pertamax

Hal ini merujuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017, tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Dimandatkan dalam aturan tersebut, bahwa kendaraan yang diproduksi sejak Oktober 2018 harus menggunakan BBM dengan spesifikasi minimal beroktan 91.

Oleh karenanya, Pertamina telah menggagas Program Langit Biru Tahap 2. Didalamnya mencakup kajian internal termasuk BBM ramah lingkungan.

"Nah, ini kita lanjutkan sesuai rencana adalah Program Langit Biru tahap 2, dimana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92,”

“Karena aturan KLHK menyatakan octane number yang boleh dijual di Indonesia itu minimum 91," tegas Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Persero, yang dilansir dari TribunPontianak.co.id.

Masih menurut Nicke, pihaknya akan mengusulkan Pertamax Green 92 dan membahasnya lebih lanjut.