Dan akhirnya di tahun 2020, saat part Starlet GT sudah terkumpul sekitar 80%, ia pun mengirim mobilnya ke Sandy Ebo, jagoan Starlet di Bandung, Jawa Barat.
Karena waktu itu masih pandemi, jadi proses bangun mobil ini pun berjalan pelan tapi pasti.
Oleh Sandy, urusan bodi diserahkan ke Ary dari M8 Garage di Bandung juga.
Di sana mobil ini diconvert jadi Starlet GT 2 pintu menggunakan body part orisinal dari hatchback JDM itu.
Setelah itu barulah seluruh bodi dicat dengan warna merah metalik Starlet GT JDM.
Baca Juga: Toyota Starlet 1.3 SE 1993 Ditebus Sudah Ala Starlet GT, Dimodif Lagi Jadi Gini
Beres urusan bodi, Starlet ini balik ke bengkelnya Sandy untuk merakit mesin dan lainnya.
Mesin asli 2E diturunkan dan di swap dengan mesin 4E-FTE berikut transmisi lengkap dengan quaife LSD-nya.
Bahkan jeroan mesin pun sudah diupgrade pakai performance part TRD. Wah!
Lanjut ke kabinnya, part interior Starlet GT mulai dari dasbor dan panel-panelnya sampai ke sunroof, sudah terpasang.
Jok depan juga pakai Recaro sementar jok belakang pakai orinya Starlet 2 pintu.
Sekarang Starlet ini hanya keluar saat weekend kalau Ryan sedang pengin jalan-jalan dengan teman-temannya.
"Maklum, namanya juga mobil simpanan, keluarnya sekali-sekali aja, hahaha..," gelaknya. Kyn
DATA MODIFIKASI
Eksterior: EP82 convert quarter panel OEM, pintu Starlet 2 doors, kaca cromax, sunroof, headlamp quadlamp Starlet GT, bumper Starlet GT, kap Starlet GT, stoplamp dan garnis Starlet GT, repaint merah metalik, Interior & Audio: Full part interior Starlet GT, jok Recaro, Mesin: Swap 4E-FTE Top mounted Turbo Intercooler, Reinforced TRD piston dan camshaft, custom exhaust valvetronic, Fuel Pressure Regulator + Blow off HKS, gearbox manual dengan Quaife LSD, quick shift TRD, Kaki-Kaki: Disc Brake Starlet GT depan belakang, coilover TEIN, pelek Advan RG2, ban Champiro SX2