Otmotifnet.com - Calon pembeli motor listrik masih merasa ragu dan khawatir untuk membeli produk ini, hal itu dipicu berbagai faktor, misalnya dari perpindahan kepercayaan yang awalnya berbahan bakar bensin jadi bahan bakar daya listrik.
Faktor utamanya, masyarakat Indonesia masih merasa produk motor listrik belum menjawab permintaan konsumen.
Faktor lainnya, seperti daya tahan, rekam jejak kinerja, jarak tempuh, dan keterpercayaan.
Dengan demikian, masyarakat masih mempertimbangkan banyak hal untuk membeli produk motor listrik.
Lebih lanjut, masyarakat Indonesia masih meragukan tentang jarak tempuh motor listrik yang ditakutkan berbeda dengan motor berbahan bakar bensin dan merasa kurang yakin dengan pengisian daya yang belum tentu ada di seluruh daerah.
Walhasil, penjualan motor listrik kurang menjamur luas dibandingkan mobil listrik.
Baca Juga: Pasang Dan Cabut Baterai Motor Listrik Tak Bisa Asal, Cek Faktanya
Data itu sebanding dengan penjualan motor listrik per September 2024 sampai September 2025 yang mengalami penurunan tajam, dari 60 ribu unit jadi sekitar 16 ribu unit.
Hal itu dikarenakan belum adanya subsidi dari pemerintah per 2025 ini sedangkan per 2024 lalu pemerintah memberikan subsidi berlimpah untuk penjualan motor listrik.
Beberapa penyebab itu menjadi pemicu calon konsumen di Indonesia masih meragukan pamor motor listrik untuk diprioritaskan menjadi kendaraan utama yang dipakai harian.
Baca Juga: Ini Pelat Nomor Motor Listrik, Beda Dengan Motor Konvensional