Otomotifnet.com - Pasti banyak yang bertanya-tanya, bila mobil listrik mengalami kecelakaan atau terkelupas digigit tikus dan menyebabkan jalur kelistrikannya korslet, apa yang akan terjadi?
Apakah bisa menyebabkan penggunanya keseterum bila bersentuhan dengan bodi kendaraan yang berbahan logam, atau baterainya terbakar?
Perlu diketahui, tegangan yang keluar dari baterai mobil listrik cukup tinggi, bahkan melebihi listrik di rumah.
Yaitu umumnya berkisar 400 - 800 Volt, sedangkan listrik rumah hanya 210 - 250 Volt.
Jadi bisa dibayangkan bila tersengat arus tegangan tinggi dari baterai mobil listrik, bisa-bisa pindah alam.
Nah, hal itu coba Otomotifnet.com tanyakan ke bagian training center Hyundai Motors Indonesia (HMID) saat berkunjung ke pabrik Hyundai di kawasan Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Ajak Puluhan Media ke Pabriknya Di Cikarang, Hyundai Kasih Lihat Kelengkapan Ekosistem Mereka
Ardi Kurniawan selaku Head of Technical Training di pabrik Hyundai ini kasih penjelasan begini.
"Kalau pada mobil listrik Hyundai di baterainya ada sistem pengaman. Jadi ketika terjadi hubungan singkat atau korsleting, ada rangkaian di baterai yang otomatis akan memutus arus," jelasnya.
Hal itu guna mencegah terjadinya resiko kerusakan pada baterai atau kebakaran pada kendaraan, karena baterai mobil listrik memiliki tegangan yang sangat tinggi tadi.
Selain itu, lanjut Ardi, kabel tegangan tinggi pada mobil listrik Hyundai dirancang tahan terhadap gigitan tikus, sehingga resiko terkelupas tidak akan terjadi.
Berbeda jika kabel mengalami benturan kuat dan tergencet oleh benda keras seperti logam dan sebagainya, kemungkinan bisa saja terkelupas.
Tapi hal itu kata Ardi belum pernah terjadi. Dan biasanya mobil listrik sebelum dipasarkan, akan diuji terlebih dulu tingkat keamanannya, baik oleh pabrikan pembuatnya maupun otoritas negara dimana ia dipasarkan, termasuk baterai.