Otomotifnet.com - Demo besar-besaran pengendara ojek online rupanya menemui kenyataan lain.
Saat itu, pengemudi transportasi berbasis aplikasi melakukan unjuk rasa menuntut adanya kenaikan tarif.
Sebab, tarif per kilometer yang diberlakukan saat ini dirasa mencekik dan terlampau rendah.
Namun hal ini dilihat berbeda oleh Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
(BACA JUGA: Ngeri, Motor Bergelimpangan Di Tengah Jalan Akibat Tawuran, Pelaku Dikecam Sebagai Anak 'Gagal Produksi')
Dia mengungkapkan, pihaknya tidak bisa mengabulkan tuntutan para mitra pengemudi tersebut.
Mengapa demikian?
Ridzki Kramadibrata menyatakan, selama ini ada persepsi yang salah, yang menjadi fokus tuntutan para mitra pengemudi, yakni kenaikan tarif.
(BACA JUGA: Rongsok Atau Harta Karun? Suzuki RG-V, CBR150 Dan LS125 Teronggok Tanpa Arti)
Menurut dia, yang seharusnya menjadi fokus adalah tuntutan kenaikan pendapatan.
"Menaikkan tarif tidak serta-merta menaikkan pendapatan," ujar Ridzki Kramadibrata, Jumat (6/4/2018).
Dia menyebutkan, apabila kenaikan tarif hanya dilakukan secara sepihak dan tidak ada penghitungan yang matang, justru hal ini akan menurunkan pendapatan.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com,Kompas.com |
KOMENTAR