Jika Honda BeAT eSP tetap mengusung desain yang tak jauh berbeda dengan Honda BeAT sebelumnya, Honda BeAT POP eSP justru memiliki tarikan bodi baru yang lebih smooth dan elegan. Apa tujuaanya?
"Menurut hasil riset kami, Honda BeAT cukup diterima masyarakat karena desainnya yang sporty. Makanya terus kami pertahankan," buka Margono Tanuwijaya, Margono Tanuwijaya, Marketing Director PT AHM.
"Tapi kami juga melihat ada konsumen di segmen yang ini yang suka dengan desain yang lebih elegan. Makanya kami coba luncurkan BeAT POP eSP untuk melengkapi dan memberikan pilihan pada konsumen," sambungnya.
Meski memiliki desain yang berbeda, kedua motor ini tetap dilengkapi dengan mesin baru berteknologi eSP engine. eSP yang merupakan singkatan dari enhanced smart power ini sudah diaplikasi pada skutik 125cc Honda sejak 2011. Mulai tahun ini skutik entry level 110cc juga menggunakan teknologi yang sama.
eSP memiliki paket teknologi yang mampu mengoptimalkan kinerja mesin seperti aplikasi offset cylinder, roller rocker arm dan dinding silinder bertekstur untuk mengurangi kerugian gesekan. Dengan teknologi ini, fitur-fitur lainnya tentu mengikuti seperti ACG starter dan idling stop system (ISS).
ACG starter adalah starter yang menyatu dengan magnet pengapian, efeknya tidak ada lagi motor starter yang berisik suaranya. Fitur ini dikawinkan ISS yang memungkinkan mesin mati secara otomatis dalam kondisi berhenti dan langsam selama 3 detik dan bisa menyala kembali hanya dengan memutar selongsong gas.
Lewat aplikasi ISS konsumsi bahan bakar Honda BeAT baru ini diklaim mencapai 63 km/liter dengan mengaktifkan ISS. Metode yang digunakan dalam pengukuran adalah ECE R40.
Menurut, Margono nama POP sendiri diambil dari genre musik Pop atau bisa juga diartikan sebagai populer yang artinya sangat terkenal. "Sama seperti Honda BeAT yang sangat populer di masyarakat pengguna sepeda motor di Indonesia," ungkap Margono. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR