Bagaimana dengan balap motor bebek? Selain skutik, memang mekanik yang juga pemilik bengkel balap Empush Racing itu juga bikin mesin untuk balap bebek. “Tapi fokus utamanya, tetap di balap skutik. Jadi kalau ada yang order mesin balap bebek ya dibuatkan,” katanya.
Lain cerita pada akhir musim balap 2013 ini. Saat sponsor mengisyaratkan ingin mengikuti balap bebek, mau tidak mau Suri harus menyiapkan mesin.
CDI BRT Imax, jadi andalan untuk pengapian. Noken as berdurasi tinggi, agar dapat power atas maksimal. Mikuni TM24, susah seting tapi lebih enak bagi Suri.
“Ini baru pertama kali bikin mesin balap bebek dan sekaligus terjun langsung ke balapan, tapi bukan sebagai pembalap lo. Akibat 3 tahun belakangan ini fokus di balap skutik, setingan jadi ketinggalan,” keluhnya.
Namanya juga balapan, hasil yang keluar hanya ada 2 (menang dan kalah). Hal terpenting adalah kemauan dari seseorang untuk belajar dan terus maju.
Untuk setingan barunya di balap bebek, bagian silinder head diisi dengan noken as berdurasi 273°. Terbilang cukup tinggi, untuk Jupiter yang diturunkan di kelas MP2.
“Itu sengaja dibuat, agar motor powernya kuat saat mesin berputar di rpm atas. Baru setelah dapat durasi noken as yang pas, setingan beralih ke bagian lainnya,” jelas Suri.
Bagian lainnya yang dimaksud, seperti urusan porting polish, dudukan klep dan kompresi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk yang terakhir dengan menggunakan bahan bakar berjenis Pertamax Plus, maka rasio kompresinya dibuat 12,8 : 1.
Setingan di bagian tersebut, ternyata juga dipakai senjata agar mesin nendang di putaran bawah. Jadi bisa beradaptasi dengan trek stop and go khas trek pasar senggol.
Suplai bahan bakar, dipercayakan pada karburator Mikuni TM24. Sementara CDI BRT Imax, jadi andalan untuk mengatur pengapian yang sesuai dengan kebutuhan mekanik. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR