Riset mesin dan bodi benar-benar dari nol, pembalap pun mesti cari setingan dari awal
Ganti merek ternyata butuh adaptasi lama, baik pembalap maupun mekaniknya. “Riset mesin dan bodi benar-benar dari nol, pembalap pun mesti cari setingan dari awal,” buka Hasyim Sonedi, mekanik tim Honda Cargloss AHRS.
Knalpot pasti pakai AHRS, blar-blar…
Apa resepnya? “Dari awal cari performa dan ketahanan terbaik. Riset cylinder head terus pakai flowbench dipasang lalu di-dyno,” ujar Hasyim. Di awal seri menurutnya rasio kompresi bisa sampai 12,9:1, sekarang demi daya tahan cukup 11,9:1.
Turun di kelas 125 cc, Blade dijejali piston 54,4 mm jadi masih aman dari batas maksimal 130 cc, karena kapasitas hanya 129,16 cc.
Pelek AHRS, cakram RGR dan ban IRC slick perkuat kaki depan. Karbu setia dengan Keihin PWK 28
Suplai bensin pakai karburator Keihin PWK 28, di Purbalingga kemarin dengan cuaca sedang pakai pilot jet 50 dan main jet 120. Knalpot tentu saja andalkan merek AHRS tipe F4. Pengapian pakai CDI BRT i-Max 8 step dipadu koil Yamaha YZ125.
Suspensi belakang konon pakai Showa nih
Suspensi depan pakai tabung Yamaha Jupiter dengan daleman dari Kayaba, “Bisa diatur tapi yang tahu hitungannya orang Kayaba tergantung masukan dari pembalap,” imbuh kelahiran 15 Desember 1980 ini.
“Ke depannya tinggal konsentrasi riset bodi, biar pembalap bawanya lebih nyaman,” tutup Hasyim. Semangaaattt…!!! (motor.otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Ban: Fasti 1 90/80-17
Cakram: Suzuki RGR
Klep: Honda Sonic
Per Klep: AHRS
Karburator: Keihin PWK 28
Knalpot AHRS: F4
Kopling: FCC
CDI: BRT i-MAX 8 step
Koil: Yamaha YZ125
Editor | : | billy |
KOMENTAR