Maksudnya semi rolling speed, karena Diaz alias DKJ kudu membiasakan diri buat tarung di sirkuit permanen dengan karakter rolling speed. Maka itu, seting power engine difokuskan untuk bermain di putaran tengah-atas. Rasio kompresi mesin dibuat 12,3 : 1 dengan bahan bakar Pertamax Plus.
Kompresi yang tergolong rendah bagi motor balap ini, didukung dengan pemakaian durasi kem 274° (in) dan 279° (ex). Lobe Separation Angle (LSA) yang dipatok, bermain di angka 103 derajat.
Jika dilihat dari angka LSA, karakter mesin cenderung bermain rata. Power bawah dan atas, siap digunakan kapan saja. Artinya, tidak memanjakan torsi atau juga memanjakan power atas. Berbeda dengan LSA sempit yang tergolong memanjakan torsi atau LSA luas yang justru cocok buat main putaran atas.
Tetapi meski payung klep dibikin jadi lebih kecil, lift klep yang diusung justru lebih tinggi ketimbang klep isap. Jika klep in bermain di 8,9 mm, maka klep ex dipatok di 9,6 mm. Kedua klep, ditopang per klep Yoshimura agar aman bermain di rpm tinggi tanpa takut patah atau floating.
Agar tenaga tetap sempurna, silinder blok usung bahan ceramic alias keramik. Jadi, piston merek FIM Piston diameter 53,4 mm memiliki daya gesek lebih minim ketimbang pakai silinder blok biasa.
“Karena gaya gesek yang minim, suhu mesin cenderung adem. Paling, suhu mesin bermain di 140°. Beda ketika pakai blok biasa, suhu bisa lebih dari 160°,” ungkap Monte lagi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: IRC 90/80-17
Pelek: Excel Takasago
Master rem: Nissin
Sok belakang: Showa
CDI: BRT I-max Super Pro
Editor | : | billy |
KOMENTAR