Dipacu Tony Chupank yang racer asal Malang-Jawa Timur, Karisma ini sanggup tembus di angka 8,145 detik ketika bertarung di event Magelang, Jawa Tengah kemarin. Padahal kalau trek sepanjang 201 meter itu kering, bisa diyakini tembus di angka 7,758 detik, lho.
“Memang jika trek sudah basah, semua time jadi kacau. Konsentrasi pembalap jadi terpecah antara setingan motor dan menjaga kesetabilan motor,” kata Raditya Angga, bos dari Kolor Ijo Nganjuk.
Tapi, apa sih resepnya Karisma ini bisa melejit kencang? Apalagi katanya masih pakai kruk as bawaan motor. Begitu juga dengan stroke. Standar, bro!
“Kruk as masih percaya bawaan pabrik supaya lebih kuat dan mudah menggantinya. Justru ubahan paling utama ada kepala silinder. Terutama, noken as dan peranti pendukungnya,” bilang Fauzan Rozi yang menjadi juru kilik Karisma ini.
“Durasi kem sengaja dibikin lambat, supaya pasokan bahan bakar dan udara lebih banyak. Selain itu, juga bisa dapat putaran atas dan disumbang timing yang diatur CDI BRT-I Max Super 24 step. Rasio kompresi mesin dibikin 13,8 : 1,” urai mekanik humoris ini.
Sedangkan LSA (Lobe Separation Angle) kem sentuh angka 104º. Jika dilihat dari angka LSA yang diterapkan, memang seting yang diusung Conk ini bermain di putaran atas.
Apalagi, seting perbandingan gigi transmisi juga ikut diubah agar makin teriak di putaran tinggi. Buat gigi I, pakai kombinasi 14/32 mata. Gigi II, diisi kombinasi 19/31 mata. Gigi III, pakai 19/24 dan untuk Gigi IV, dibikin dengan kombinasi 24/25 mata. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 50/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Karburator : Keihin PWK 33
Knalpot : Criempie
Editor | : | billy |
KOMENTAR