“Motor ini sebenarnya masih dalam tahap riset. Kemampuan sebenarnya belum bisa dimaksimalkan,” rendah sang tunner. Belum maksimal saja sudah seperti itu, apalagi kalau sudah maksimal.
Mari kita coba kupas motor keluaran 2004 ini. Wawan coba memaksimalkan ruang bakar dengan cara memperbesar diameter silinder. Asumsinya semakin besar ruang bakar maka kebutuhan bensin akan semakin lebih banyak.
Selanjutnya untuk mendapatkan ledakan besar di dalam ruang bakar kompresi dipadatkan. Melalui perhitungan matematika didapat perbandingan kompresi di kisaran angka 13,3:1. Dengan perbandingan kompresi sebesar ini dirasa masih cukup aman dan awet untuk mesin.
Katup masuk-buang bahan bakar juga diperbesar. Dipilih katup isap dan buang dari Kawasaki KLX250 yang punya diameter lebih besar. “Ada kesulitan saat menentukan berapa diameter katup yang akan dipakai karena akan disesuaikan dengan besar piston,” tegas Wawan lagi.
Durasi pembukaan dan penutupan katup isap maupun katup buang juga diatur ulang. Tujuannya untuk lebih memaksimalkan pemasukan campuran bahan bakar yang disemprotkan karburator Keihin PWK 33. Katup masuk dibuat membuka 30 derajat sebelum TMA dan menutup 60 derajat setelah TMB. Sedangkan katup buang membuka di 60 derajat sebelum TMB dan menutup 30 derajat setelah TMA. “Jadi durasi katup in maupun ex ada di angka 270 derajat,” tegasnya.
Bahan bakar yang masuk sudah banyak dan juga hasil kompresi diyakini akan menjadi lebih padat. Langkah berikutnya adalah seting ulang pengapian. “Pengapian dari CDI Rextor GRM dan selanjutnya timing pengapian diseting di angka 360.”
Inilah yang bikin rekor! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Piston: LHK
Busi : NGK Platinum
Knalpot: MCC
Sokbreker depan: Yamaha Mio
Sokbreker belakang: YSS ninja KRR
Rem belakang : Honda Karisma
Pelek : Excel Takasogo
Editor | : | billy |
KOMENTAR