Konsep yang diusung memang low rider. Tapi, urusan warna dibuat lebih klimis. Layaknya mafia di film-film yang selalu berpenampilan rapi dan klimis. Basic Mio pertama yang diubah bagian bodi dilabur cat warna hitam. Makanya mirip mafia di film yang serba berpakaian hitam.
Full bodinya diganti dengan bodi set Yamaha Fino Thailand. Memang tak terlalu sulit, karena Albert hanya melakukan penyesuaian pada beberapa dudukan bodi barunya. Bodi Fino Thailand ini dibuat lebih elegan lagi dengan aplikasi beberapa part variasi.
Pernak-pernik part aftermarket pendukung dipilih dengan warna yang lebih eye catching. Ini jadi pendukung penampilan lainnya yang cukup menarik. Dengan begitu part tersebut lebih kinclong terlihat. Apalagi bagian pelek juga aplikasi dengan ukuran cukup dan lebar dengan warna krom.
Untuk mendapatkan ciri aliran low rider, builder yang punya toko dan bengkel di Jl. Otista Raya No. 28, Jakarta Timur ini menggunakan engine mounting custom. “Sumbu roda jadi molor 30 cm,” terangnya.
Mengimbangi beban yang berat, dilakukan lagi modifikasi pada mesinnya. “Mesin sudah bore up, kapasitasnya 150 cc. Ditambah karburator ori Honda NSR SP,” tutup Adi. Ubahan mesin ini cukup membantu. Ditambah CDI BRT-Bintang Racing Team Dual Band. (motorplus-online.com)
Ban depan : Swallow 120/70-14
Ban belakang : Swallow 150/60-14
Cat : Sikkens
Sok belakang : YSS
Pelek : Rotora
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR