BeAT eSP Sporty lebih cocok buat laki-laki
Namun kali ini, sedikit agak berbeda. Dikarenakan acara launching terlaksana pada akhir tahun, maka Mr. Testo harus sedikit bersabar menunggu produk untuk di test ride. Nah sekarang tester yang memiliki tinggi badan 175 cm dan berat badan 75 kg itu, akhirnya bisa pegang BeAT eSP sporty dan POP eSP untuk test ride.
Seperti biasanya, jalanan di Jakarta yang jadi lokasi jajal ke-2 produk yang target segmennya anak muda ini. Seperti yang sudah kita kenal bersama, bahwa produk BeAT itu skutik mungil yang gesit. Mr. Testo yang bisa dibilang berpostur badan tinggi, butuh sedikit penyesuaian untuk bisa nyaman duduk di jok BeAT eSP sporty maupun POP eSP.
“Cukup geser posisi duduk lebih ke tengah, sudah bisa bikin posisi berkendara lebih nyaman. Kalau enggak seperti itu, lutut mepet dengan dek dan bisa mengganggu saat berkendara,” jelas Mr. Testo.
Jok tipis BeAT POP, bikin rider bisa duduk lebih rileks
Konsumsi bahan bakar BeAT POP eSP, bisa sampai angka 70 km/liter
“Bila rider ceweknya memiliki tinggi badan yang di atas 160cm, maka posisi duduknya bisa lebih rileks. Kalaupun ukuran tingginya dibawah itu, enggak ada kesulitan saat posisi kaki harus menapak tanah,” kata Mr. Testo.
Lanjut ke handling, secara garis besar enggak jauh perbedaan berkendara dengan BeAT eSP sporty dan POP eSP. Diajak bermanuver dan meliuk-liuk, keduanya lincah khas BeAT yang gesit.
“Setir BeAT POP eSP terasa lebih ringan dan sesekali terasa limbung saat kecepatan tinggi. Mungkin karena setelan komstirnya lebih “kendur” dibanding BeAT eSP,” ucap Tester.
Melirik jarum spidometer, maka kecepatan ke-2 produk tersebut bisa sampai 105 km/jam
Yuk sekarang kita jajal konsumsi bahan bakar ke-2 produk tersebut. Baik BeAT eSP sporty maupun POP eSP diisi dengan bahan bakar jenis Pertamax dan dijajal pada trek yang sama, dengan kecepatan yang dipatok pada angka 60 km/ jam.
Setelah berkeliling selama kurang lebih 2 jam, akhirnya didapat angka pemakaian bahan bakar pada BeAT eSP sporty 68 km/liter. Kalau pakainya BeAT POP eSP, jarak tempuh untuk 1 liter bahan bakar bisa lebih jauh, yakni 70 km.
“Karakter buka tutup grip gas dari pengendaranya, bisa mempengaruhi berapa banyak pemakaian bahan bakar. Bila buka-tutup grip gasnya agresif, niscaya akan lebih boros pemakaian bahan bakarnya,” terang Mr. Testo.
Handling pas buat diperkotaan yang jalannya banyak macet
Tak hanya itu, kecepatan maksimumnya juga diklaim mengalami peningkatan dari 89 km/jam jadi 94 km/jam. Dengan alat Racelogic, Mr. Testo bisa melakukan akselerasi, jarak tempuh dan top speed secara bersamaan. Diajak berakselerasi 0-60 km/jam, catatan waktu yang bisa ditorehkan BeAT POP eSP sedikit lebih baik dari eSP sporty.
Hanya beda 0,2 detik saja, dimana POP eSP 6,5 detik dan eSP sporty 6,7 detik.Untuk jarak 0-100 m, bisa ditempuh dengan waktu 8,3 detik (BeAT POP eSP) dan 8,4 detik (BeAT eSP sporty). Sedangkan kalau jarak tempuhnya 201, catatan waktu tercepat buat BeAT POP eSP 13,2 detik dan produk satunya 13,3 detik.
Soal akselerasi, baik BeAT eSP sporty dan POP eSP, bedanya tipis sekali
Data test
BeAT POP eSP
0-60 : 06.5
0-80 : 12.9 0-100 : 08.3
0-201 : 13.2 0-402 : 21.5
Top speed : Racelogic 97.1 km/jam
Spidometer 105 km
Beat eSP Sporty
0-60 : 06.7
0-80 : 13.6 0-100 : 08.4
0-201 : 13.3 0-402 : 21.7
Top speed : Racelogic 97.8 km/jam
Spidometer 105 km/jam
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR