Tak terlalu mengejutkan memang melihat penampilan Honda BeAT eSP. Bentuknya hampir tak ada yang berbeda dengan model sebelumnya. Perubahan minor pada tampilan bisa dilihat pada cover setang yang lebih kecil, bentuk cover knalpot, cover kipas mesin, step floor atau pijakan kakinya dan panel speedometer berwarna merah yang lebih mencolok mata.
Sedang pada Honda BeAT POP eSP desainnya jauh lebih halus. Secara desain lebih banyak berubah ketimbang Honda BeAT eSP versi sporty. Paling mencolok perbedaan bisa dilihat pada lampu depan dan belakang.
"Tapi bukan hanya turun 5 mm, busa joknya juga berbeda. Lebih empuk sehingga seperti amblas ketika diduduki. Cocok untuk remaja yang belum terlalu tinggi atau wanita," rinci Alex Batubara dari Honda R&D South East Asia (HRS) Indonesia.
Lalu bagaimana dengan Honda BeAT eSP versi sporty? Impresi di atas joknya tetap sama, ketinggian jok 740mm dan posisi setangnya hampir tak berubah. Tapi busa joknya terasa sedikit lebih empuk, permintaan konsumen yang kerap mengeluhkan busa jok skutik Honda keras diakomodir pada model barunya ini.
Performa CBS pada rem depan-belakangnya sangat cocok bagi pengendara pemula. Tekan rem belakang saja, otomatis rem depan ikut bekerja dengan porsi tak terlalu kuat mencegah roda belakang terkunci. Ingin lebih cepat berhenti tinggal colek rem depan untuk menambah kekuatan pengeremannya.
Coba tengok ke area dekat selongsong gas, ada tombol idling stop system (ISS). Yup, model yang OTOMOTIF coba adalah varian tertinggi dengan Combi Brake System dan ISS.
Tekan tombol di posisi ISS aktif dan nyalakan starter. Berharap ada suara 'bletak' tapi ternyata yang muncul hanya getaran mesin dan tiba-tiba langsam! Kan sudah pakai ACG starter, motor starter yang menyatu dengan alternator. Karena tidak ada motor starter konvensional dan susunan gigi starter maka suara saat menyalakan motor jadi sangat sunyi.
Efeknya, saat gas diputar tenaga terasa merata. Tidak terlalu menyentak di putaran bawah tapi terus ngisi sampai atas. Karakter performa ini layaknya Honda PCX 150 atau Vario Techno 125, hanya beda tenaga saja karena yang ini lebih kecil.
Klaimnya, akselerasi dan top speed-nya meningkat. Dari diam hingga jarak 200 meter hanya 12,6 detik, BeAT sebelumnya 13,15 detik. Kecepatan maksimumnya meningkat dari 89 km/jam jadi 94 km/jam. Pada sesi test ride, akan kita buktikan lewat pengetesan ala OTOMOTIF!
Dengan fitur ISS ini, Honda mengklaim konsumsi BBM nya bisa lebih hemat hingga 63 km/liter. "Lebih baik 7 % dari pada Honda BeAT sebelumnya tanpa eSP dan ISS," jelas Hikaru Tsukamoto, President Honda R&D South East Asia Co. (otomotifnet.com)
Spesifikasi
Mesin: 4 langkah, SOHC berpendingin udara, eSP
Diameter x langkah: 50 x 55,1mm
Volume silinder: 108,2cc
Perbandingan kompresi: 9,5:1
Daya maksimum: 6,38 kw (8,69dk) / 7.500 rpm
Torsi maksimum: 9,01 N.m / 6.500 rpm
Kopling: Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Transmisi: Otomatis, V-Matic
Starter: ACG starter, pedal dan elektrik
Busi: NGK MR9C-9N / Denso U27EPR-N9
Sistem bahan bakar: Injeksi PGM-Fi
Sistem pengapian: Full Transisterized, Baterai
Tipe rangka: Tulang punggung
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
Ukuran ban depan: 80/90-14 M/C 40P
Ukuran ban belakang: 90/90-14 M/C 46P
Rem depan: Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang: Teromol
Sistem pengereman: Standar (tipe CW)
Sistem pengereman: Combi brake system (tipe CBS dan CBS-ISS)
Dimensi PxLxT: 1.873x678x1.074mm (BeAT)
Dimensi PxLxT: 1.867x678x1.074mm (BeAT POP)
Wheelbase: 1.256mm
Ground Clearance: 140mm
Tinggi Jok: 740mm (BeAT) dan 735 (BeAT POP)
Berat Kosong: 94 kg (CW) dan 95 kg (CBS dan CBS-ISS)
Volume Tangki: 3,7 liter
Kapasitas minyak pelumas: 0,7 liter pada penggantian periodik
Kelistrikan: Baterai 12V-3Ah (tipe CW dan CBS)
Kelistrikan: Baterai 12V-5Ah (tipe CBS-ISS)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR