Motor yang dijual Rp 15,9 juta on the road Jakarta ini basisnya dari Xeon RC yang dipoles bagian depannya, mengambil desain dari Soul GT. “Sebagai raja maka punya identitas khusus, yaitu lampu eagle eye, body kit sirip hiu, 3D emblem, paling ramping dan ringan dan mesin 125 cc injeksi yang bertenaga besar dan irit bensin,” terang Radityo Andi Dharma, Brand Manager Marketing Planning & Strategy PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Spidometer gampang dipantau kalau siang hari. Lampu tampak keren kan, khas GT series!
Spidometernya sporti dan mudah dipantau kala siang hari, cuma kalau malam jarum yang terlalu lancip agak susah dipantau. Butuh waktu beberapa saat untuk tahu sedang melaju di kecepatan berapa. Mungkin kalau jarumnya dibikin menyala lebih baik tuh.
Di bawah setang ada konsol untuk bawa barang, botol minum atau sarung tangan bisa masuk. Desainnya mirip banget Soul GT hanya saja ukurannya tampak lebih besar. Sedang di bawah jok, bagasi yang cukup lega masih dipertahankan. Helm open face bisa masuk loh!
Rumah kuncinya sudah dilengkapi dengan pengaman bermagnet, saat parkir bisa sedikit lebih tenang. Oiya satu lagi yang bikin keren, desain lampu belakangnya lebih macho dengan akses gelap di bagian dalamnya. Seolah ada dua bulatan untuk lampu belakangnya. Makin keren aja!
Ruang penyimpanan barang cukup lega, bisa bawa helm juga! Dek pijakan kaki jauh dari licin.
Bicara dimensi, jika dibanding rival sekelas GT125 memang paling ramping dan ringan, dimensi P x L x T yaitu 1.855 x 700 x 1.070 mm, bobot isi hanya 101 kg. komposisi ini terasa pas bagi kebanyakan rider Indonesia, yang berpostur kisaran 170 cm.
Bagaimana kesan pertama naik? Persis Xeon RC. Tentu saja, karena menurut M. Abidin, GM Service & Motorsport PT. YIMM, spesifikasi tak ada perubahan, jadi impresinya pun sama persis. Posisi duduk nyaman, pas dipakai harian, apalagi joknya empuk.
Duduk di atas joknya yang punya tinggi 760 mm terasa nyaman, pinggang dan tangan enggak cepat pegal kendati jalan lama. Apalagi busa jok empuk, bokong enggak mudah panas.
Dek permukaannya kasar ditambah ujungnya melengkung, sehingga enggak licin. Cuma ukurannya kalah dari sang adik seperti Soul GT, sehingga kaki enggak terlalu bebas bergerak.
Saking enaknya belok, kadang kaget sendiri saat ujung standar tengah menyentuh permukaan aspal, sreeekkk…
Bagaimana dengan handling? Dengan bobot isi hanya 101 kg terasa ringan, meliuk-liuk di antara kemacetan mudah dilakukan, apalagi bodinya juga ramping. Karakter sasis khas Yamaha, sangat nurut diajak belok.
Saking enaknya belok, kadang kaget sendiri saat ujung standar tengah menyentuh permukaan aspal, sreeekkk…
Suspensi yang disematkan di GT125 teleskopik dan monosok, karakternya pas untuk harian maupun kencang. Redaman tergolong empuk tapi enggak berlebih, ketemu jalan rusak pinggang enggak sakit dan saat ngebut motor tetap anteng.
Sistem rem juga khas Yamaha, handel ditarik empuk dan responnya sangat pakem. Oh iya, smart lock system di handel rem belakang sangat berguna saat berhenti, aktifkan maka tangan bisa istirahat tanpa perlu menahan rem.
Pas banget buat harian! (motor.otomotifnet.com)
Ulasan lengkap tentang performa dan konsumsi bahan bakarnya, klik di sini
Editor | : | Billy |
KOMENTAR