Test Ride Astra Motor Racing Team, Rasakan Atmosfer Balap

Bogor - Satu kesempatan langka mampir ke meja redaksi. Ya! Kali ini adalah undangan untuk mencicipi motor-motor sport andalan Astra Motor Racing Team (ART) di lintasan balap yang sesungguhnya. Ada tiga motor yang disiapkan. CBR 250R spek one make race, CBR 250R spek Kejurnas yang tahun 2013 ini menjadi juara nasional dan yang paling heboh CBR 600RR di kejurnas Supersport 600.

Tapi sebelum ngegas ketiga motor ini, rasakan dulu impresi jadi pembalap beneran! Pasalnya ART membawa peralatan, kru sampai paddock lengkap standar balap. "Yang paling penting di moment ini adalah merasakan atmosfer balapnya, dari mulai preparasi sampai motor itu masuk ke lintasan bisa langsung dirasakan," buka Ade Rachmat, Manager Teknik ART yang menemani selama pengetesan dilakukan.

Paddock paling ujung nomor 49-50 di sirkuit Sentul sengaja dibooking (3/12). Satu paddock diset dengan backdrop dan ruang khusus khas balap. Di balik paddock ini, ada ruang khusus untuk pembalap bisa beristirahat sekaligus ruang untuk menyimpan pakaian balap. Spare part seperti ban juga ada di sini, sehingga di bagian depat terlihat rapi dan jauh dari kesan kumuh.

Di paddock, mekanik dan kru tim sudah siap sedia. "Kita total kru dan mekanik sepanjang musim 2013 ada 25 orang. Tapi dibagi ada yang khusus underbone, Indoprix dan one make race, ada juga yang khusus sport untuk Kejurnas dan 600 cc," jelas pria bertubuh gempal ini. Wah sudah setara dengan industri kecil.

Ade Rachmat juga menjelaskan kalau masing-masing punya peran. Dari mengurusi teknis seperti set up, mencatat data hingga yang membantu pembalap beraktifitas sebelum dan setelah balap.

Hingga hal kecil seperti ketika fairing yang kotor akibat menabrak serangga, tiba-tiba kembali bersih saat mau masuk lintasan lagi. Juga ketika kembali masuk ke paddock, motor sudah ada yang siap 'menangkap' sehingga pembalap tinggal turun saja, wah berasa pembalap MotoGP heehee..  Ternyata hal sederhana ini pun sudah diantisipasi agar balap tetap lancar.

Pada masing-masing sisi paddock ada dua tool kit dengan mekanik yang siap sedia berjaga. Susunan tool kit ini saja sangat diperhatikan, tata letaknya harus disiplin dan langsung dikembalikan ke posisi semula setelah digunakan. Tentunya untuk mempermudah mencari alat saat reaksi cepat di tengah balap.

Persiapan sebelum balap juga mirip kondisi sebenarnya. Tyre warmer sengaja dipasang agar suhu ban langsung sesuai dengan kondisi di lintasan. Oiya untuk yang satu ini sudah lebih dulu ada yang bertugas mencocokan suhu aspal dengan ban yang akan digunakan.

Diskusi jelang masuk lintasan langsung dilakukan bersama tim teknis yang menjelaskan spesifikasi hingga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Seperti timing pindah hingga karakter mesin masing-masing motor yang berbeda.

"Tapi khusus sesi ini powernya sedikit diturunkan agar lebih aman dan mudah bawanya," bisik Ade. Sedang untuk racing line dijelaskan langsung oleh tiga pembalap ART yang kebetulan ikut datang di lokasi. Ada Wawan Hermawan sang juara nasional Kejurnas 250, lalu ada juga Iswandi Muis dan Dimas Ekky yang jadi juara endurance race 600 cc di Suzuka Jepang beberapa waktu yang lalu.

Oiya ada yang unik dari tim ART, karena CBR 250R versi Kejurnas sudah tidak dilengkapi dengan electric starter, disiapkan pula engine starter portable dengan basis mesin matik Honda BeAT. Pernah diulas sebelumnya (klik di sini) , tapi kini lebih keren pakai fairing Honda CBR 250R. Eye catching ya!

Untuk sesi pengetesan, tunggu tulisan berikutnya hanya di OTOMOTIFNET.COM. (motor.otomotifnet.com)