Paling nikmat jika rpm menyentuh angka 5.000 dan mentok di putaran mesin 11.000, tarikan mesin 4 silinder segaris 1.043 cc padat dan cepat.
Sebelum berhasil lolos keluar kota, jalanan Jakarta yang padat merayap jadi ujian pertama. Ninja 1000 enggak cuma berat (228 kg), tapi juga lebar (790 mm) dengan adanya boks tambahan, enggak mudah berkelit di antara mobil, bisa nyangkut! Ditambah kopling cukup berat, jari kiri pegal bro!
Ketemu jalan berliku jadi tantangan tersendiri, belok mesti main badan dan bodi belakang terasa mengayun, sok belakang keempukan nih! Di jalan rusak sih enak, jadi berasa mulus. Tapi tenang tinggal putar setelan preload. Setelah beberapa kali coba dikerasin, akhirnya ketemu juga setelan yang pas.
Windshield bisa disetel dalam 3 posisi; turing, standar, sport. Enaknya ada boks 28 liter x 2, muat banyak barang. Terlalu empuk, putar saja ke kanan biar lebih keras.
Saat hujan bisa dirasakan kalau desain fairing bawah yang melebar memberi kenyamanan bagi kaki, aman dari cipratan air. Sementara badan juga enggak langsung kena angin, karena ada windshield yang bisa disetel 3 posisi. Rebah untuk riding sport, sedang untuk jalan standar, tegak cocok untuk turing.
Overall Ninja 1000 memang lebih cocok untuk turing, apalagi kalau sudah dibekali boks opsionalnya. Dipakai dalam kota masih oke, tapi lebih enak lepas boks dan cukup saat malam atau Minggu pagi saja! (motor.otomotifnet.com)
Data Performa
0-60 km/jam: 2 detik
0-80 km/jam: 2,7 detik
0-100 km/jam: 3,9 detik
0-100 m: 5,3 detik
0-201 m: 7,7 detik
0-402 m: 11,9 detik
konsumsi BBM: 15,4 km/liter
Editor | : | Billy |
KOMENTAR