Nyemplak 636 posisi duduknya sangat bungkuk, setang di bawah tangki dan footstep tinggi, maklum genrenya kan supersport bro! Jangan heran kalau telapak tangan cepat pegal. Untung kopling empuk, jadi enggak terlalu menyiksa saat bermacet ria. Suhu mesin juga cukup bersahabat, berhenti paling tinggi 102° C, jalan sedikit langsung turun. Kipas menyala mulai di 100° C.
Karakter mesin lebih cocok di lintasan balap. Konfigurasi 4 silinder segaris dengan bore x stroke 67 x 45,1 mm, power nyembur di rpm tengah ke atas. Di bawah 6.000 rpm terasa loyo, mirip orang belum sarapan. Nah lewat 6.000 rpm ibarat makan 2 piring plus minuman berenergi, wuuuusss… Kencang plus suara knalpot sangat merdu!
Kecepatan 100 km/jam cuma 3,6 detik, lalu jarak 402 m hanya 11,5 detik. Pengukuran pakai Racelogic oleh tester berpostur 173 cm 65 kg pada power full dan KTRC 1. Data lain simak di tabel ya. Untuk top speed tak bisa didapat, karena belum mendapat lokasi yang memadai. Yang jelas 500 m tembus 210 km/jam.
Bicara power mode, 636 mirip ZX-14R, ada dua pilihan yaitu full (F) dan low (L), saat L performa rpm tengah ke atas cuma 80%. Sedang KTRC (Kawasaki Traction Control) ada 4 pilihan; off, 1, 2, 3. Off untuk yang suka main sliding, roda belakang jadi terasa sangat liar. Kalau 1 dan 2 untuk traksi maksimal tapi bisa gas pol, sementara 3 tenaga sangat dibatasi, cocok saat hujan. Tombol pemilihan power dan KTRC ada di setang kiri.
Setang rendah kombinasi footstep tinggi, merunduk abis!
Paling berkesan pakai 636 kelincahannya, enggak terlalu berasa kalau naik motor dengan bobot 194 kg, diajak selap-selip di antara mobil masih asyik. Kecuali kalau harus putar haluan, tetap repot karena radius putar setang sempit.
Diajak menikung juga terbilang nurut. Asyik deh! Ditunjang pula dengan redaman suspensi yang mantap dan full adjustable. Ketemu jalan bumpy motor tetap anteng.
Rem sangat pakem, apalagi dibekali KIBS (Kawasaki Intelligent anti-lock Brake System), sistem ABS yang memadukan masukan tak hanya dari putaran roda, tapi juga gerakan kaliper sekaligus kondisi mesin.
Panel indikator nyaman dilihat. Takometer analog gampang dipantau plus ada shift light, spidometer pakai angka gede, posisi gigi juga gede, ada jam, suhu mesin, odometer, tripmeter, indikator eco, konsumsi bensin rata-rata atau real. Eh iya pakai Shell V power rata-rata 6 L/100 km atau 16,67 km/lt.
Satu yang kurang, indikator bensin cuma lampu dan peringatan berkedip kalau bensin tinggal sedikit, kita jadi enggak bisa memprediksi seberapa sisanya, siap-siap kaget kalau tiba-tiba kedip deh. (motor.otomotifnet.com)
Data Test
0-60 km/jam: 2,1 detik
0-80 km/jam: 2,9 detik
0-100 km/jam: 3,6 detik
0-100 m: 5,2 detik
0-201 m: 7,7 detik
0-402 m: 11,5 detik
Konsumsi BBM: 16,67 km/l (Shell V Power)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR