Sekarang giliran motor batangan yang menjadi kelinci percobaan. Yang dipakai Honda CBR 250R keluaran 2011. Khusus daleman mesin, motor ini tidak mengalami perubahan apapun. Termasuk knalpot yang juga masih standar.
Kecuali otak atau ECU (Electronic Control Unit). ECU bisa dikatakan otak karena yang mengkomando keseluruhan motor injeksi lewat perangkat ini.
Tapi, untuk ECU asli di CBR 250R pasti memiliki standar kinerja yang sudah disesuaikan oleh pabrik. Pasti, agar motor tidak terlalu dipush semaksimal mungkin. Agar motor lebih econo power tapi tetap awet.
Karena motor standar pabrik dibuat dengan standar yang sangat safety, membuatnya masih bisa dimanipulasi.
Agar semua bisa memahami sampai mana kemampuan yang diberikan ECU standar dengan kemampuan yang dihasilkan ECU racing. Tes ini dilakukan di bengkel AeroSpeed di Jl. Haji Nawi No. 74, Jakarta Selatan. Menggunakan Dynojet tipe 250i.
Tes pertama dilakukan dengan ECU standar bawaan pabrik dulu. Motor langsung naik dinotes. Power maksimal yang dihasilkan oleh ECU standar adalah 23,94 HP dengan torsi 14,98 ft.lbs.
Grafik AFR (Air Fuel Ratio) berada disekitar 1 : 14, mendekati pembakaran sempurna yang 1 : 14,7. Rata-rata motor keluaran Honda dipatok di angka segini.
AFR menyatakan perbandingan bahan bakar dan udara. Pembakaran bensin yang sempurna 1 : 14,7. Artinya 1 molekul bensin akan terbakar tuntas dengan 14,7 molekul udara. Tidak meninggalkan kerak dan power yang dihasilkan maksimal.
Namun pihak Honda kasih AFR 1 : 14. Artinya 1 molekul bahan bakar terbakar dengan 14 molekul udara. Masih kekurangan udara atau kelebihan bensin. Dimaksudkan supaya aman alias tidak cepat panas.
Lanjut penggantian ECU dengan merek Vortex, diaplikasi ke motor sport yang ramah lingkungan ini. Untuk tahapan penggunaan ECU Vortex harus melakukan penyetingan terlebih dahulu, karena dengan menggunakan ECU baru, berarti kita menggunakan otak baru untuk memperoses data yang dibutuhkan oleh mesin.
Alat yang digunakan adalah laptop khusus yang sudah mempunyai software untuk program penyetingan ECU Vortex. Caranya laptop dihubungkan dengan kabel yang terdapat di ECU seperti USB berbentuk bulat. Alat untuk program ini hanya dimiliki beberapa bengkel, salah satunya Aerospeed.
Setelah setingan selesai, motor kembali didino. Hasilnya terlihat perbedaan yang sangat berbeda dengan grafik menggunakan ECU standar. Dari awal power mengalami kenaikan beberapa step. Power maksimal yang dihasilkan adalah 24,47 HP. Torsi pun ikut naik jadi 15,53 ft.lbs.
Grafik yang lebih di atas menggunakan ECU racing. Sehingga power pun bisa didongkrak naik. Tapi, grafik AFR rata-rata menunjukan di 1 : 12, menunjukan konsumsi bahan bakar menjadi lebih kaya. Tapi, efeknya lebih adem.
Putaran atau gasingan mesin bisa lebih jauh dibanding menggunakan ECU standar. Putaran atas mencapai 12.300 rpm. Beda jauh dengan yang sebelumnya hanya 10.500. Selain power yang naik, napas juga bisa lebih panjang.
Editor | : | billy |
KOMENTAR