Tapi, sesuai bahasan rapat redaksi, rekan-rekan tak hanya ingin tahu kelebihan dua pacuan yang baru dilaunching oleh PT Astra Honda Motor (AHM) 23 November lalu itu. Maka, agar lebih menarik juga lebih tahu dan tahu lebih, versi injeksi dibandingan dengan tipe karburator yang sudah lama muncul.
Tentunya lewat pengetesan dari keempat pacuan ini, banyak gambaran dan hasilnya bisa didapat. Apalagi, untuk mendapatkan varian injeksi, sobat hanya perlu merogoh saku lebih banyak Rp 250 ribu saja.
Pengetesan mencakup semua aspek yang katanya menjadi kelebihan dari varian injeksi ketimbang karburator. Artinya, jangan sebatas kata-kata berpromosi. Mulai dari performa, konsumsi bahan bakar hingga emisi dan sisi perawatan, menjadi pokok bahasan.
Pastinya, sobat ikut penasaran dong. Varian mana yang lebih unggul? Tipe karbu atau tipe injeksi? Gassss...!
Lewat Dyno, ungkap akselerasi Spacy!
Varian injeksi step ke-4 ini, injektor terletak di saluran intake. Ya, tak lagi di throttle body. Karena letak intake lebih dekat dengan lubang katup isap, tentunya efisiensi volumetrik juga lebih baik. Injektor yang menyemprotkan bbm dengan tekanan 294 kpa itu, mampu membuat performa Supra X125 Helm In PGM-FI menjadi lebih baik. Tenaga, ikut terdongkrak sekitar 0,40 dk dari versi karbu yang bermain di 9 dk.
Tapi, yang menarik ketika pengetesan performa di Spacy Helm In tipe karbu dan injeksi. Dengan spek puli depan dan belakang berbeda, power yang dihasilkan Spacy PGM-FI, lebih kecil 0,5 dk. Ya, Spacy karbu bermain di 6,5 dk.
Eit, tapi enggak sampai situ aja bahasannya! Meski power lebih kecil, tetapi akselerasi diputaran atas Spacy injeksi justru lebih bagus. Pengetesan pertama dilakukan melalui Vericom VC-3000 untuk ketahui akselerasi.
Bermain di jarak 0–100 meter, Spacy karbu memang lebih spontan di putaran bawah. Jarak itu sanggup ditembus hanya 9,07 detik di kecepatan 60 km/jam. Sedang Spacy PGM-FI, hanya catat waktu terbaik 9,41 detik di kecepatan 56,2 km/jam.
Grafik putaran atas Spacy Injeksi(merah) lebih baik ketimbang karbu
Sobat usah bingung dengan fenomena ini. Lewat grafik dyno, bisa dikasih penjelasan. Performa Spacy karbu mulai menurun ketika diajak bermain di rpm tinggi. Terutama ketika diajak berlari lebih dari 7.000 rpm. Grafik terus menurun.
Berbeda dengan Spacy injeksi yang grafiknya cenderung stabil. Malah, sejak 7000 rpm terus naik dan baru turun lagi ketika sentuh 8.200 rpm. So, enggak salah kalau power di putaran atas skubek injeksi ini lebih baik. (motorplus-online.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR