Yup! Part ini, bisa dipakai di motor sistem bahan bakar injeksi yang aplikasi ECU untuk kontrol injeksi dan TIS buat atur pengapian. Misalnya, di Honda CBR 250R dan CBR 150R, Yamaha V-ixion dan Honda PCX.
Malah, bisa juga buat Kawasaki Ninja 250R, lho. Meski belum aplikasi injeksi, tapi Ninja 250R sudah menggunakan pengapian TCI.
“Sudah dites di Honda CBR 250R. Hasilnya performa naik cukup signifikan,” ungkap Freddy Gautama, selaku owner part Ultraspeed.
Coba lakukan uji coba tak pakai dynotest. Tapi, lewat sinyal dari alat ukur oscilloscope. Alat ini berfungsi membaca arus listrik. Termasuk arus listrik dari koil. Di kotak produk, tertulis part ini bisa dipakai di Kawasaki KLX 250.
So, buat pengetesan, diambil Kawasaki D-Tracker 250 yang tak ubahnya KLX 250. Dari koil standar didapat panjang kurva sinyal hingga 5,2 bar atau garis.
Setelah itu, tes koil Ultraspeed. Terbukti, panjang kurva jadi 5,3 bar. Kurva yang dihasilkan juga lebih lebar. Itu artinya, delay sedikit lebih lama. Delay lama, percikan api yang dihasilkan juga lebih lama dan besar.
Tapi, setelah diteliti lagi. Tau-nya D-Tracker tak sepenuhnya sistem TCI. Tapi masih aplikasi CDI juga. Sebab, kurva bukan memanjang ke atas. Melainkan, ke bawah.
“Jika di pacuan full TCI, kemungkinan lebih bagus,” jelas Freddy dari Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang.
Sip deh! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR