|
OTOMOTIFNET - Telah hadir teknologi lama tetapi baru di Tanah Air bernama ceramic coating (CC). Dibilang lama karena di negara maju sudah lama dipakai buat harian dan balap. Sementara di sini, CC dikenalkan Faith Autoservice di daerah Cipinang, Jaktim.
CC adalah pelapisan dinding luar exhaust manifold dengan material bubuk keramik yang dipanaskan hingga 70° C. Nantinya bagian luar dinding leher (pipa) knalpot terlapis dengan keramik yang mampu mereduksi panas pada bagian mesin (kepala silinder).
PENCAPAIAN AKSELERASI RESPONSIF
Bagi pelanggan yang sudah menerapkannya di mobil, reduksi suhu kerja mesin yang mencapai 20% akan membantu pencapaian akselerasi maksimal. Kini sudah diterapkan ke motor yang konon punya dampak sama. “Kita sudah tes di beberapa motor bebek dengan pencapaian akselerasi cukup responsif,” jelas Bayu Aji, humas sekaligus marketing CC.
Daripada penasaran, kami melakukan uji coba. Bedanya, motor dites pakai Dyno Dynamics alias dynobench milik PT Kathulistiwa Surya Nusa di daerah Pramuka, Jaktim. Biar ketahuan seberapa besar angka pencapaian akselerasi tadi.
Dipilih Yamaha Mio Sporty 2009 hijau berkilometer rendah (di bawah 500 km). Dengan asumsi kondisi mesin masih ‘seger’ untuk digeber. Pengetesan menggunakan metode before and after test. Maksudnya, pengetesan sebelum dan sesudah mengaplikasi CC.
Untuk keperluan ini, disiapkan 2 buah knalpot orisinal pabrik dengan kondisi sudah coating dan masih perawan. Setiap tes dilakukan selama 5 kali running di atas dyno bench. Hasil terbaik akan diambil. Dari 5 kali geber, Yamaha Mio full standar pabrik mendapat hasil terbaik 5,7 dk pada kecepatan 30 km/jam.
Bagian leher knalpot yang di-CC | Penurunan suhu 20% pada bagian yang telah di coating |
Setelah knalpot diganti versi CC dan running 5 kali, hasil terbaiknya 5,6 dk pada kecepatan 34 km/jam. Artinya ada penurunan tenaga sebesar 0,1 dk. Tetapi saat mempelajari grafik dari print out, terjadi peningkatan akselerasi.
Pencapaian tenaga maksimal sebesar 5,6 dk dengan knalpot sudah CC, bisa dicapai dalam waktu lebih cepat 0,2 detik ketimbang versi standar. Artinya, bila Mio baru ini digeber bersamaan dengan Mio lain yang masih standar, Mio berknalpot CC akan melesat 10-12 meter lebih cepat.
Termasuk saat mencapai putaran atas, bila Mio berknalpot standar lebih cepat drop (peak power pada 31 km/jam), Mio dengan CC bernafas lebih panjang karena peak power 5,6 dk pada kecepatan 34 km/jam.
Skutik yang terlahir lambat dalam menuai tarikan bawah, tentu mendapat keuntungan lewat pemakaian CC senilai Rp 300-500 ribu per knalpot ini.
Monggo!
Faith Autoservice: 021-8519651, 0812-80270080
Penulis/Foto: Kl:X / KLX
Editor | : | Editor |
KOMENTAR