|
OTOMOTIFNET - Di kelas bebek 110 cc, ketambahan pendatang baru; Edge 110 lansiran PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Nah, saat Mr. Testo and friends jajal bebek 110 ke lokasi wisata Kawah Putih, Bandung, beberapa pekan lalu, jagoan KMI ini memang belum ikut gabung.
Namun jangan khawatir. Untuk menambah bahan pertimbangan Anda soal pilihan bebek 110-115 cc, Mr. Testo kembali mengomparasikan Edge dengan pesaing lain yang sejenis (Honda Absolute Revo & Blade, Suzuki Smash, TVS Neo dan Yamaha Vega ZR).
Oh ya, Edge dimodali mesin 4-Tak, SOHC dengan 2 katup. Kombinasi diameter piston 53,0 mm dan panjang langkah 50,6 mm, membuat kapasitas mesin Edge jadi 112 cc. Berkat rasio kompresi 1:9,5, membuat tenaga maksimumnya bisa mencapai 8,3 dk/8.000 rpm dan torsinya 8,13 Nm/6.500 rpm.
|
Desain
Dibanding pesaing, tampilan Edge sungguh di luar pakem. Lihat tampilan dari ujung kepala sampai kaki memperlihatkan tarikan garis-garis tegas berlekukan tajam. Desain seperti ini terkesan bahwa Edge bebek berpenampilan futuristik.
Sementara bila melihat sosok Blade, sangat terkesan motor sporti dipadu sedikit futuristik. Berbeda dengan bodi Vega ZR yang memang lebih pantas disebut sporti namun elegan. Hal sama bakal dijumpai pada Smash dan Neo.
Hal itu tentu terefleksi lewat gabungan kontur melengkung dan lancip di beberapa bagian bodinya. Sebaliknya Absolute Revo, dengan tampilan cover bodi lebih banyak lekukan membulat, membuat bebek ini lebih cocok disebut bebek elegan yang simpel.
|
|
Konsumsi BBM
Seperti biasanya untuk mengukur seberapa haus mesin motor, maka tangki bahan bakar diisi Premium sebanyak 3 liter. Untuk pengetesan Edge, bobot rider 60 kg dan cara berkendaranya disesuaikan dengan pemakaian harian.
Baru setelah berjalan 132 km, mesin Edge mulai ogah diajak jalan. Asumsinya, bila angka itu dibagi 3 liter, maka Edge kuat diajak keliling sejauh 44 km untuk 1 liter bensin. (selengkapnya lihat tabel konsumsi).
Performa
Trek Jabodetabek sarat kemacetan jadi menu untuk jajal ketangguhan Edge. Responsif itu kesan buat menggambarkan kehebatan mesin 112 cc-nya. Lincah di jalanan padat, juga jadi nilai tambah buat bersaing dengan rivalnya di kelas 110 cc.
Bahkan EDGE tak hanya mumpuni di jalanan macet. Saat bertemu trek lurus, performanya dari gigi 1 sampai 4 tidak ada kendurnya alias ngisi terus, cuiii... Dengan modal ini, yang jadi lawan terdekat tentu Blade dan Smash.
Eit, tapi bukan berarti performa Revo, Vega ZR dan Neo kalah dengan Edge, lo. Ketiga kuda besi di atas, bisa meladeni Edge, hanya saja memang harus jago memainkan grip gas dan persneling.
Handling
Jarak sumbu roda mirip bebek 110 lain (1.230 mm), tentu Edge cukup pandai berkelit di kepadatan lalu-lintas. Saat dibejek di tikungan parabolik, Edge cukup bisa diandalkan. Meski setingan suspensi belakang agak keras, buritan Edge ini tak mentul-mentul.
Tapi jangan ditanya deh kalau sedang berkendara di jalanan yang konturnya sedikit keriting atau tidak rata. Mesti sering-sering mengangkat bokong, soalnya sedikit kurang nyaman. Gejala-gejala tersebut, mirip saat berkendara di atas Neo.
Beda dengan Blade dan Revo sungguh nyaman diajak berkendara keliling kota. Namun saat diharuskan melahap tikungan parabolik dengan kecepatan tinggi, ada gejala oleng di bagian buritan.
Smash memang gesit, tapi peredam kejut di buritan terlalu lembut, patut diwaspadai. Bodi bagian belakang jadi terasa oleng, saat harus melibas tikungan patah. Lalu Vega ZR, dengan posisi setang menekuk ke dalam, mudah dikendalikan terutama saat melahap tikungan. Lainnya, produk Yamaha ini terasa tak terlalu liar dan cukup nyaman saat digeber pada kecepatan tinggi
Value For Money
Edge lahir dalam 2 tipe (pelek jari-jari dan racing). Untuk model spoke banderolnya Rp 12,9 juta, sementara yang naksir Edge berpelek racing tinggal siapkan dana Rp 13,8 juta (sebanding dengan Blade versi special edition).
Bila dibanding harga jual bebek 110 cc lainnya baik yang jari-jari maupun racing, maka banderol Edge terlihat lebih mahal (lihat tabel harga).
Kesimpulan
Dengan desain futuristik dipadu performa cukup andal dan konsumsi bahan bakar tergolong irit, membuat Edge lebih cocok ditunggangi anak muda yang berkarakter smooth. Karena motormania tipe ini lebih ingin memamerkan tampilan motornya yang keren.
Beda dengan Blade, justru pas buat anak muda yang sporti dan berkarakter agresif. Mereka lebih senang menunjukkan performa besutan ketimbang tampilannya. Sementara bebek lain, punya segmentasi pasar lebih fleksibel. Dengan tongkrongan elegan dan sporti, rasanya siapapun bisa menunggangi Neo, Revo, Smash atau Vega ZR.
Table Konsumsi | |
Motor | Jarak tempuh/litre |
Honda Absolute Revo | 47,1 km |
Honda Blade | 44,7 km |
Kawasaki Edge | 44 km |
Suzuki Smash | 45 km |
TVS Neo | 45,8 km |
Yamaha Vega ZR | 44,5 km |
Table Harga | |
Motor | Harga |
Honda Absolute Revo | |
Spoke | 11.750.000 |
cast Wheel | 13.050.000 |
Deluxe | 13.650.000 |
Honda Blade | |
Standar | 13.650.000 |
Special Edition | 13.800.000 |
Kawasaki Edge | |
Spoke | 12.900.000 |
Cast Wheel | 13.800.000 |
Suzuki Smash | |
Tromol | 11.950.000 |
Cast wheel | 12.550.000 |
Night Rider | 12.850.000 |
TVS NEO | |
Tromol | 9.750.000 |
Disk Brake | 10.650.000 |
Xl | 12.100.000 |
Yamaha Vega ZR | 11.800.000 |
Penulis/Foto: Oct / Dede
Editor | : | Editor |
KOMENTAR