“Sangat tidak dianjur untuk menambahkan aksesori yang bersangkutan pada kelistrikan. Karena akan membuat kinerja otak pengapian alias ECU jadi gak stabil,” buka Titut, kepala bengkel dealer Wahana Makmur Sejati (WMS), di Jalan Gunung Sahari, Jakpus.
Namanya pengguna, tangan sudah pasti gatel buat pasang berbagai macam peranti aksesori. Namun, kita harus bisa memahami hal apa saja yang boleh diterapkan atau tidak (do n don’t).
Jangan mengambil arus secara langsung dari kabel bodi
“Bagi yang mau pasang lampu HID, baiknya bikin arus sendiri atau bikin jalur kabel dengan mengambil arus dari aki dan bisa menambahkan relay. Tujuan itu, agar arus yang dibutuhkan stabil,” saran Johny Holle, mekanik Johny Holle Motor (JHM) di Daan Mogot, Jakbar.
Minimal tegangan standar dari pabrikan itu 12.4 volt
“Pernah kedatangan motor yang kondisinya mati total alias gak mau nyala. Kita coba ganti ECU dari besutan lain yang sejenis. Sempat menyala dan beberapa lama kemudian mati lagi. ECU tadi di coba pindahkan ke BeAT FI lain, ternyata komponen itu gak berfungsi alias jebol,” analisa Johny, yang sudah coba ganti ECU sampai 2 kali.
Menurut kepala bengkel AHASS WMS, “Kemungkinan saat pengambilan arus listrik dengan cara memotong dan menyambung dari kabel bodi. Sehingga beban listrik yang masuk ke ECU gak stabil dan membuat ECU rusak. Alhasil, harus menebus part ori seharga Rp 512 ribu dan kabel bodi Rp 312.500.”
Jika ECU jebol, tebus komponen tersebut sesuai kode ECU bawaan motor
Nah, berhati-hati buat yang pengin pasang lampu aksesori! • (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR