Walau fungsinya sama, namun masing-masing produk skutik memiliki wujud rumah kopling yang berbeda-beda. Beberapa contohnya ada sebagai berikut.
Kecil dan tipis bagi rumah kopling Mio, membuat beban putarnya lebih ringan. Tapi jangan salah treatment, karena bisa memicu rumah kopling Mio peyang.
“Kalau si pengguna punya kebiasaan buka tutup gas secara menghentak. Memang enggak langsung peyang, namun lama kelamaan itu akan terjadi. Berbeda dengan rumah kopling produk skutik lainnya,” kata pria yang akrab disapa Suri itu.
Pada Yamaha Mio, rumah koplingnya terlihat lebih kecil dengan lubang hawa berjumlah 6 buah. Sementara baik pada skutik Honda Vario lawas maupun Suzuki Skydrive, fisiknya lebih besar dengan lubang hawa 4 buah. Pada 2 produk ini, diameter lubang hawanya lebih kecil dari pada bawaan Mio.
Pada rumah kopling Skydrive, Suri menjelaskan bahwa beban putarnya lebih berat. Itu juga yang kemudian membuat produk yang satu ini, butuh kerja keras mekanik agar bisa kompetitif di balap skutik.
“Dengan lubang hawa yang lebih besar dan lebih banyak, maka rumah kopling Mio lebih cepat dingin,” papar Hasan Basri, mekanik Hasan Motor di Jl. Kelapa Dua, Jakbar.
Ada juga treatment tertentu yang dipakai mekanik untuk memaksimalkan fungsi rumah kopling. Seperti menambah lubang hawa pada dinding rumah kopling, agar lebih cepat dingin dan membuat kampas kopling enggak gampang selip. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR