Otomotifnet.com - Ngomong soal motor teknologi injeksi, pastinya bicara rangkaian elektronik yang bisa dibilang pintar. Tapi, sepintar-pintarnya elektronik, masih bisa dibohongi.
Dengan modal uang Rp 500 perak, sudah bisa bohongi ECU (Elektronik Control Unit) yang katanya otak sistem injeksi.
Tapi, bukan mencangkokan uang lima ratus perak itu ke komponen ECU. Melainkan, uangnya ditukarkan dengan sebatang resistor yang seharga itu.
Resistor ini bisa digunakan untuk memanipulasi data yang dibaca 02 sensor alias sensor oksigen. Intinya, data yang dihantarkan O2 sensor ke ECU, sebelumnya ditahan resistor.
Data ini bisa dimanipulasi dengan cara pemilihan gelang yang terdapat di resistor. O2 sensor tanpa heater (small engine) rentang yang bisa dimainkan 0 – 0,5 ohm (kering) dan 0,5 – 1 ohm (basah). Sedangkan 0,2 sensor dengan heater (moge) 1 – 2,5 ohm (kering) dan 2,5 – 5 ohm (basah).
Untuk pembacaan real pengaruh penggunaan resistor ini, digunakan HIDS (Honda Injection Diagnostic Tools).
Dengan perlakuan yang sama, lalu resistor dicangkokan antara O2 sensor dan ECU. O2 sensor yang terbaca di HIDS, mengalami perubangan rentang jadi lebih kecil.
Pilihan lain selain piggy back nih!
Editor | : | billy |
KOMENTAR