“Caranya mudah, tinggal pasang alat compression tester itu di lubang busi setelah busi kita lepas,” beber Yunan dari bengkel TSM Tengaran, Kab. Semarang, Jawa Tengah.
Setelah alat itu terpasang, buka gas secara penuh diikuti injak kick starter sebanyak 3-5 kali atau sampai jarum penunjuk menunjukkan skala tertinggi. Hasilnya bisa dicocokkan dengan tekanan kompresi standar dari motor kita. Rata-rata 9 - 12 kg/cm².
Jika dari hasil pengukuran yang dilakukan didapatkan tekanan kompresi lebih tinggi dari standar, dapat disimpulkan terjadi penumpukan kerak pada ruang bakar.
Tapi, lebih rendah dari standar, berarti telah terjadi keausan pada part mesin. Untuk itu, tuangkan sebanyak 5 ml oli bersih ke dalam ruang bakar melalui lubang busi. Selanjutnya, ukur ulang tekanan kompresinya.
“Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari hasil pengukuran yang pertama berarti kita bisa menyimpulkan keausan terjadi pada komponen silinder, piston ataupun pada ring pistonnya,” tutup Yunan. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR