“Saat deselerasi atau nurunin gigi, mendadak ban belakang jadi enggak ngunci dan lebih lembut. Teknologi ini sudah diaplikasi lebih dulu pada Kawasaki ZX-6. Juga banyak dipakai pada motor balap,” ujar Angga Kurniawan dari bengkel Anjany Racing yang menawarkan perangkat ini.
Jadi, bedanya bila motor tidak dilengkapi slipper clutch, saat melakukan penurunan gigi pada putaran mesin yang lumayan tinggi, maka saat mecengkram kopling perlu dilakukan secara perlahan sampai rpm ada di posisi aman untuk melepas kopling. Jadi, laju motor tidak menyentak. Makanya di Eropa dan Amerika, besutan Ninja 300 ini cocok bagi pemula sebelum naik moge dengan kapasitas mesin lebih besar.
Meskipun banyak diaplikasi moge atau motor balap, slipper clutch sendiri juga sangat membantu safety dan kenyamanan saat berkendara. “Jadi, saat pengendara mengendalikan motor dan terjadi deselerasi mendadak hingga roda terkunci, slipper clutch akan membebaskan daya yang sedang berlawanan dengan kompresi. Tentunya, gejala ini berbahaya saat dikendarai karena bisa meyebabkan ban belakang oleng," ujar Angga.
“Bagian dalam rumah kopling modelnya juga punya perbedaan antara rumah kopling dan penutupnya. Inilah yang bikin kerja rumah kopling jadi smoth,” aku Angga yang tawarkan satu paket rumah kopling yang terdiri dari 16 part number ini dengan banderol Rp 2,5 juta. Harga itu, katanya sudah termasuk pemasangan lho.
Untuk pemasangan bisa diaplikasi buat Ninja 250 lawas atau New Ninja yang berdapur pacu injeksi. Sebab basis mesin kedua motor andalan Kawasaki ini masih sama.
"Proses pemasangan juga enggak makan waktu lama alias bisa ditunggu. Motor enggak usah nginap di bengkel," promosi Angga yang sudah aplikasi di motor balapnya untuk musim balap 2013 ini. Info lanjutnya, silakan kontak ke nomer (021) 536-79239. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR