Setiap komponen punya peran masing-masing, sampai yang terkecil
Pada ulasan kali ini, khusus kita bahas sokbreker belakang dalam artikel berseri.
Komponen
Ngomongin komponen, sokbreker terdiri dari banyak bagian pendukung.
“Pakainya oli khusus yang enggak sama dengan oli mesin. Pasalnya butuh oli yang enggak banyak mengeluarkan buih saat sok bekerja. Bila buih terlalu banyak, kinerja sok enggak maksimal,” terang Juffry Willard, Research & Developmet TDR Center selaku distributor sokbreker YSS di Indonesia.
Konstruksi
Pada motor, jamak ditemukan pemakaian sokbreker double, seperti pada Honda Supra dan monosok seperti di Yamaha MX King 150. Keduanya tentu punya beberapa perbedaan karakter, terutama dari sisi per atau spring.
Pada motor yang menggunakan monosok, per dirancang lebih keras dibanding per sok pada motor yang menggunakan double sok. Hal ini karena per ini kinerjanya lebih berat lantaran menahan beban sendirian.
Sebaliknya, kalau motor yang menggunakan dua sok, per sok-nya dirancang lebih empuk lantaran kinerjanya lebih ringan dibanding sok tunggal. Hal ini karena untuk menahan beban, dilakukan berdua (dua sok).
Pakai link, redaman lebih soft karena lewat beberapa tahap
“Pakai link seperti CBR yang model pro-link membuat peredaman lebih baik dan lebih stabil di kecepatan tinggi,” ujar Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor. Namun konstruksi ini membutuhkan komponen lebih banyak, sehingga perawatan lebih rumit.
Sementara model konvensional redaman tak sebaik pakai link, namun konstruksi lebih sederhana, sehingga perawatan lebih simpel. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR