"Beberapa perubahan memang sengaja dilakukan oleh Honda agar performanya lebih baik," buka Makoto Dohi dari Honda R&D Southeast Asia Co.Ltd. "Utamanya ada pada usaha mengurangi gesekan untuk meningkatkan performanya," sambung Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor, Astra Honda Training Center, PT Astra Honda Motor (AHM).
Tak heran jika perubahan ini melibatkan banyak sekali komponen, totalnya ada 16 part yang didesain baru. "Bahkan crank case-nya juga berubah," beber Endro. Yuk kita rinci satu persatu!
Bearing balancer kruk as pada All New CBR 250R diganti dengan yang lebih besar. Bearing ini memiliki tebal 15 mm, lebih tebal 1 mm dan diameter luarnya jadi lebih besar yaitu jadu 52 mm, sedang yang lama hanya 47 mm. Perubahan diameter luas bearing menyebabkan crank case berubah karena dudukannya juga harus lebih besar juga.
Tenaga lebih besar, komponen harus makin kuat. Tak heran jika akhirnya pen kruk as diperkuat dengan material khusus. "Bentuk kruk as ini sama sehingga bisa saling tukar dengan CBR 250R yang lama," jelas Endro.
Agar gesekan berkurang, lapisan molybdnum di sisi samping piston ditambah oil lock yang fungsinya untuk membantu pelumasan. Clip piston juga diganti, kini cincin kecil ini tebalnya jadi 1,5 mm, sebelumnya hanya 1,4 mm.
O2 sensor yang dulu ada di kepala silinder kini dipindah ke leher knalpot. Daerah di kepala silinder, kini lebih simpel tanpa ada banyak komponen
Mengurangi efek floating di putaran mesin tinggi, per klep diganti dengan yang lebih tebal. Kini tebalnya jadi 5,3 mm, sedang yang lama hanya 4,9 mm. Mengimbangi per klep yang lebih keras, rocker arm diberikan sentuhan heat treatment agar lebih kuat. "Kalau tidak, rocker arm akan kalah dan cepat aus," beber pria ramah ini.
Per klep yang lebih keras juga mengharuskan rantai keteng bekerja ekstra. Salah satu komponen yang rawan rusak jika dibiarkan dengan spek sebelumnya adalah lifter tensioner rantai keteng.
Mencegah hal tersebut, load tension berubah 1 mm, begitu juga dengan tensioner yang berbentuk lidah ini ikut diperkuat dengan membuat desain baru.
Agar perpindahan gigi makin halus, kopling ditambah dengan judder spring dan seat judder spring. "Komponen ini menambah feeling responsif saat menarik kopling sekaligus mengurangi efek selip," jelas Endro. Tuas kopling atau lever comp clutch-nya juga dibuat lebih pendek sehingga feeling perpindahan gigi lebih mudah dirasakan.
"Perpindahan gigi Honda CBR 250R baru ini pasti lebih close karena ratio-nya dibuat lebih ringan, efeknya jadi lebih responsif," jelas pria ramah ini sambil menyebutkan jika ratio dari gigi 1 sampai 6 berubah semua.
Ratio All New CBR 250R
1 = 3,417 (41/12), 2 = 2,250 (36/16), 3 = 1,650 (33/20), 4 = 1,350 (27/20), 5 = 1,167 (28/24), 6 = 1,038 (27/26).
Ratio CBR 250R lama
1 = 3,333 (40/12), 2 = 2,117 (36/17), 3 = 1,571 (33/21), 4 = 1,304 (30/23), 5 = 1,115 (29/26), 6 = 0,962 (26/27).
Untuk menambah daya tahan, komponen ini memiliki diameter bearing needle lebih besar yaitu 36 mm.
Banyak ya bedanya! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR