“Memang. Sejak didirikan, kami sering menggarap motor-motor tua. Khususnya, 2 tak. Sebab menggarap motor 2 tak lebih banyak tantangannya dan lebih kuat tenaganya. Hasilnya bisa langsung bisa dirasakan saat itu juga. Apalagi kalau motor-motor garapan kami bisa juara,” buka Permadi selaku pemilik bengkel.
Dikatakan lebih lanjut oleh permadi, bengkelnya selalu melakukan riset mesin buat balap drag bike. “Sesungguhnya sebelum 1991, kami sudah sering ikut drag bike. Sekitar tahun 1985. Saat itu, panjang lintasan drag bike masih 804 meter. Kemudian era drag bike lintasan 402 meter tahun 1997 dan saat ini drag bike dengan lintasan 201 meter,” jelasnya.
Riset yang dilakukan Permadi kala itu, bersama dengan Mas Hoho (pembalap Jogja tempo doeloe). Maka itu, baginya, menggarap mesin motor balap adalah sebuah seni mesin yang penuh hitungan dan kerumitan.
“Ibaratnya, menggarap mesin balap adalah memadukan antara seni membengkel atau seni mesin dengan dunia balap. Baru tahun 2012 akhir ini kami mulai aktif ikut drag bike lagi,” tutup Permadi panjang-lebar mengenang masa lalu. (motorplus-online.com)
Permata Wijaya 99 OLS Jogja.
Jl. Sidorejo RT 07 Ngestiharjo, Sewon Bantul, Jogjakarta. HP. 0896-5100-0007
| Editor | : | billy |
KOMENTAR