Kenaikan harga BBM ini diperkirakan bakal diikuti pula dengan naiknya harga kebutuhan pokok bahkan tarif angkutan umum. Apakah hal tersebut juga akan mempengaruhi harga unit sepeda motor?
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan masih mempertimbangkan untuk menaikan harga sepeda motor. "Masih terlalu dini jika kita langsung menaikan harga. Belum tentu naik karena kita masih mempertimbangkan," kata Eko Prabowo, General Manager Marketing Communication and Community Development PT YIMM di Tegal, Jawa Tengah (22/6).
Menurutnya, kemungkinan kenaikan harga justru bisa terjadi jika ada kenaikan pada bahan baku pembuatan motor. "Misalnya baja atau bahan-bahan lain naik," lanjut Eko.
Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap industri sepda motor di Tanah Air juga ditanggapi dengan nada sedikit optimis oleh pihak PT Astra Honda Motor (AHM). Kristanto, Head of Corporate Communication PT AHM menceritakan dari pengalaman kenaikan BBM yang sebelumnya sudah pernah dilakukan pemerintah, dan penjualan sepeda motor Honda tetap stabil dan bahkan meningkat.
"Masyarakat akan tetap memilih motor sebagai kendaraan pribadi. Sekarang harapan kami seperti itu, tapi kita lihat 1 sampai 3 bulan ke depan," tambah Kristanto saat ditemui di tempat berbeda.
Namun, baik Honda maupun Yamaha yakin kalau konsumen akan lebih memilih motor injeksi. Eko menambahkan kalau masyarakat ingin membeli motor kemungkinan yang menjadi pilihan adalah motor injeksi. Seperti diketahui motor dengan sistem pengabutan bahan bakar ini membuat konsumsi BBM lebih irit.
Memang sudah waktunya beralih ke sistem pengabutan bahan bakar injeksi! (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR