Beda dengan rekan senegaranya Aldea Henry, Adi baru pertama kali mengikuti kompetisi di Jepang ini. Sudah begitu, Ia pun baru tiga bulan menjadi instruktur dari PT Wahana Makmur Sejati, main dealer sepeda motor Honda di Jakarta-Tangerang.
"Saya masuk Wahana bulan Februari dan ikut lomba tingkat nasional pada Juni, langsung juara. Berarti, baru tiga bulan jadi instruktur," ujar Adi mengenang saat lomba. Saat itu, Ia mengaku melihat penampilan para instruktur sudah jago-jago.
Namun, ketika berlomba Adi punya kiat tersendiri. Ia tak pernah melihat lawan. "Sekali pun skill lawan hebat, masih ada faktor lain yang terkadang menjadi kelemahan lawan, yakni mental," tandasnya.
Nah, sebelum lomba Adi sudah berada di Jepang selama tujuh hari untuk mengasah keterampilan dan mental. Dikatannya, Ia tiga hari training di Traffic Education Canter Rambo di Hamanaco dan dilanjutkan dua hari di Suzuka.
Ia memuji training di Hamanaco, instrukturnya lebih bagus. "Kalau kita salah dikasih tahu tekniknya. Jadi, sudah seperti lomba. Beda di Suzuka, instrukturnya tidak kasih contoh kalau kita salah.
Training yang didapat Jotos sama seperti yang akan dilombakannya hari ini. Dimulai dari braking, Slalom Course, dan Narrow Plain. Di luar dugaan, ketika menjalankan braking, ia paling pendek 13 meter. Sedang slalom course waktunya 49,61 mendekati waktu kelas 400 cc.
"Lawan yang saya perhitungkan dari India. Ia hanya hebat di narrow plain. Mudah-mudahan saya bisa mengatasinya," tutup Adi. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR